Padang Panjang (ANTARA) - Evaluasi pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, menjadi langkah penting agar manfaat program benar-benar dirasakan siswa di seluruh sekolah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra terkait sejumlah siswa di Kecamatan Padang Panjang Timur yang mengalami muntah, pusing dan mual, Selasa lalu, penyebabnya hingga saat ini masih menunggu hasil laboratorium.
“Walaupun hasil resmi dari BPOM belum keluar. Kejadian beberapa waktu lalu menjadi pembelajaran bagi kita,” tegas Sonny.
Menurut Sonny, program MBG merupakan program nasional yang didukung penuh oleh Pemerintah Daerah. Namun demikian, distribusi makanan harus dipastikan higienis, berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Evaluasi ini diharapkan menjadi dasar untuk penyempurnaan pelaksanaan program pada tahap berikutnya,” harap Sonny.
Pemerintah Kota Padang Panjang, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN) serta sinergi antarinstansi dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut.
Pada rapat evaluasi MBG, Jumat di Balai Kota, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muji Sirwanto, menyebutkan kronologis Selasa lalu itu, beberapa siswa SDN 09 dan SMPN 3 mengalami muntah satu kali, pusing, dan mual. Total ada 11 orang dan hingga malam jumlah yang dibawa ke IGD mencapai 28 orang.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian besar mengalami peradangan ringan. Semua siswa pada hari itu juga sudah dalam kondisi stabil dan bisa dipulangkan,” sebut Muji.
Ia menjelaskan, pada hari itu, ada juga anak yang belum sempat mengonsumsi makanan MBG namun mengalami gejala serupa.
“Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak terburu-buru menjustifikasi penyebabnya. Hingga saat ini hasil laboratorium dari BPOM Padang masih dalam proses pengujian sampel makanan,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Faizah, menjelaskan terkait kondisi sejumlah siswa SMAN 1 Sumbar yang sempat mengalami demam, setelah diperiksa tim Puskesmas Gunung, hasilnya menunjukkan para siswa mengalami ISPA dengan gejala demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
“Pengujian sampel makanan MBG dan pemeriksaan kualitas air minum di SMAN 1 Sumbar sedang dilakukan dan akan berlangsung selama 7–10 hari. Khusus untuk pemeriksaan kimia pada sampel air minum, sudah kita terima hasil awal menunjukkan tidak ditemukan kontaminasi zat kimia dan air tersebut dinyatakan aman. Sementara pemeriksaan bakteriologis masih berjalan,” ujar dr. Faizah.
Faizah menegaskan, Dinas Kesehatan akan terus melakukan pengawasan keamanan pangan olahan setiap hari, dalam rangka pencegahan dini, serta memastikan seluruh proses pengelolaan pangan berjalan sesuai dengan standar keamanan pangan yang berlaku.
Saat ini, satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah beroperasi sejak tiga pekan lalu. Kedepan, Pemerintah Kota Padang Panjang, menargetkan sebanyak tujuh SPPG akan beroperasi di kota itu. (*)
