​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Maleh Mah !!

Dua kata Bahasa Padang bernada pesimis dan berarti "malas ah", berulang menjawab ajakan rekan wartawan satu kantor untuk mengikuti lomba Karya tulis Bank Nagari - PWI Sumbar tahun ini.

Sebabnya, apalagi kalau bukan rasa canggung dan kalah duluan sebelum perang karena seperti tidak ada peluang dilirik apalagi bisa berharap menang walau hanya menjadi juara harapan.

Selain tidak punya bekal mumpuni dalam peliputan kegiatan Bank Nagari di provinsi dan tidak begitu menguasai istilah perbankan, yang terberat adalah pesaing sekaligus lawan yang akan dihadapi dalam karya ini adalah para sepuh dan senior wartawan di kalangan PWI Sumbar. Beliau langganan juara.

Tapi, beberapa jam setelah menolak, iseng juga mencari perihal dan apa sebenarnya kategori yang dilombakan. 

Sempat mencari di akun medsos resmi Bank Nagari, tak bertemu. Setelah mengulik Google, terbaca juga akhirnya apa yang akan dilombakan melalui sebuah berita dari rekan satu pena.

"Tumbuh Berkolaborasi, Maju Dengan Akselerasi". Temanya canggih sekaligus berat. Namun di berita yang ditulis kawan itu, terpampang jelas gambar satu orang, orang penting Bank Nagari saat ini. Tasman !

Kolaborasi + Tasman.

Haaa, seketika kerut kening berganti satu alis naik dengan mata sedikit membesar plus senyum sok cerdik seolah punya ide cemerlang.

"Ah, ikut sajalah" begitu pikir saya selanjutnya. Kalahpun tak mengapa, anggap saja menulis untuk salah satu Kepala Cabang (Kacab) Bank Nagari terbaik yang banyak bekerjasama dengan kalangan jurnalis di Bukittinggi selama ini.

Aturannyapun berupa tulisan feature yang tidak terlalu baku hingga boleh bebas mengalir seperti ini. Maka mulailah  bercerita hingga alinea kesembilan ini.

Kolaborasi Bank Nagari di Bukittinggi

Kolaborasi identik dengan kerjasama,

Bagi warga Bukittinggi, Tasman identik dengan Bank Nagari. Ia seolah simbol yang aktif berjalan ke mana saja.

Di Kota Jam Gadang, ia bisa disapa Pak Ji. Meski saat ini naik kelas menjadi Pemimpin Divisi kantor pusat Bank Nagari , tidak ada yang akan tak mengenal Tasman di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam secara umum.

Tenang saja, bukan hendak menokohkan atau menjadikan karya tulis ini menjadi autobiografi Tasman, tapi memang hendak mengangkat bagaimana peran Bank Nagari begitu meraja di Bukittinggi dengan kolaborasi segala lini melalui akselerasi unik di zamannya

Bukannya tidak mengenal Kepala Cabang Bank Nagari saat ini, bukan pula mengecilkan peran tokoh "Bank Urang Awak" lainnya di Sumbar. Khusus untuk Bukittinggi, rasanya memang capaian Bank Nagari di beberapa tahun terakhir tak bisa dilepaskan dari "Tangan Tak Dingin" milik Tasman.

Sebagai data awal, dari sisi publikasi media sahlah terkait kinerja serta capaian Bank Nagari di Bukittinggi. Hingga kini, terbukti ketika mengklik tulisan "Bank Nagari Bukittinggi" di Google, tetap saja nama Tasman mendominasi seluruh lini pemberitaannya.

" Mempertahankan lebih sulit dari membangun awal. Butuh kepercayaan masyarakat dalam setiap kebijakan hingga memberikan pesan yang jelas. Program dan inovasi yang dibuat Bank Nagari bukan untuk disampaikan saat rapat, tapi untuk disebar ke publik. Media lah yang berperan di sini. Wartawan adalah salah satu pilar kami membesarkan Bank Nagari. Kolaborasi menjadi sangat krusial," kata Tasman.

Saya berani berkata mewakili seluruh wartawan aktif di Kota Bukittinggi, tidak ada di antara kami yang tidak mengenali Tasman. Bank Nagari besar bersamanya. Bank Nagari lebih besar bagi kami dibanding bank lain.

Media tentu menjadi jendela terdepan dari apa, bagaimana, sedang apa, apa yang diperbuat, raihan prestasi, capaian target kerja, promo baru, layanan terupdate, membantu apa serta apa-apa lainnya dari Bank Nagari.

Tanpa media, masyarakat bahkan kalangan profesional dan pemerintahan tidak akan pernah tahu apa itu Nagari Cash Management (NCM), Elektronofikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), Pendanaan Sindikasi Proyek, Layanan Dana Talangan, Lapau Nagari atau Agen Bank Nagari Link, Dana CSR, Program Mitigasi Resiko Penipuan, Sistem Pembayaran Pajak dan Retribusi melalui QRIS, Klinik UMKM bahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Bank Nagari yang aktif di segala kejadian bencana, serta produk layanan Bank Nagari lainnya.

Di sinilah sosok Tasman bermain, ia dekat dan aktif dengan seluruh wartawan. Semua kegiatan dimasukkan ke media pemberitaan. Tak heran, ia sempat mencicipi bekerja di dunia jurnalis sebelum menjadi Bankir.

Hampir semua lini di Bukittinggi, Bank Nagari ikut berpartisipasi di dalamnya. Sosial, pembangunan, bantuan ekonomi, pendidikan, agama, apalagi olahraga. Tasman bisa dibilang "biang kerok" persebakbolaan di Kota Bukittinggi dan Agam.

Bank Nagari menempel ke sosok Tasman kemanapun dia pergi. Dengan sosoknya yang ramah plus tidak gengsian dan sangat mudah bergaul dengan kalangan mana saja, otomatis Bank Nagari dibawanya semakin dekat ke tengah-tengah masyarakat.

Tujuan besar Bank Nagari untuk membantu ekonomi pembangunan di Sumatera Barat terus mencapai target di Bukittinggi berkat kenal dan semakin sayangnya masyarakat ke Bank Nagari.

Ya, tangan Tasman tak dingin, ia tidak bertangan sekaku itu dalam memimpin Bank Nagari periode 2020 hingga 2024 lalu. Tangan Tasman hangat kuku, akrab cepat merangkul semua orang.

Sekali lagi, saya tidak terlalu fasih dalam penggunaan bahasa Bank, posko liputan saya juga bukan di masalah ekonomi. Tapi yang pasti, tidak perlu harus menjadi Sarjana Ekonomi atau Perbankan untuk mengakui besarnya Bank Nagari di Bukittinggi yang salah satu perannya dimainkan oleh sosok Pak Ji Tasman.

Kemudian, Akselerasi

Kami wartawan Bukittinggi sering kali berhadapan langsung dengan Tasman di lapangan sepak bola. Akselerasi Bank Nagari di daerah kami persis sebagaimana Tasman bermain bola, Berlari Terus !

Berposisi sebagai bomber, Tasman terus mengejar bola kemanapun pergi. Tak pernah lelah dan tak takut berhadapan dengan bek lawan berukuran besar.

Hakikatnya, Bank Nagari tak pernah berhenti maju untuk terus memberikan layanan terbaik untuk nasabahnya. Dan terpenting tak ada kata lelah untuk berbaur dengan kegiatan masyarakat melalui banyak program yang ditawarkan. Bank Nagari terasa betul hadir di tengah warga "Kota Sanjai".

Banyak kegiatan pemerintah atau lembaga swasta yang sepertinya kami saja selaku wartawan, bahkan kalah cepat dengan akselerasi Bank Nagari. Nyaris setiap liputan kegiatan pembangunan, Bank Nagari sudah hadir duluan di sana.

Bank Nagari juga menjadi salah satu yang pertama memberikan bantuan saat musibah banjir lahar dingin erupsi Gunung Marapi.

Tim Reaksi Cepatnya berkelebat datang ke posko pengungsian korban, Tasman menyerahkan langsung bantuan itu di hadapan kami.

Reaksi dan Respon Bank Nagari dalam pendampingan program pemerintah atau giat positif kemasyarakatan di Bukittinggi tidak ada duanya.

Bank Nagari seakan tidak ingin di posisi sama dan sejajar dengan Bank lain, Bank Nagari terus ingin maju di depan khususnya di Sumatera Barat.

Produk dan layanan digital terupdate selalu memanjakan nasabah. Mereka berlomba mengejar prestasi miliknya sendiri di segala bidang.

Kantor Kas Pembantu Bank Nagari mudah ditemui di manapun di Bukittinggi. Entah itu di kantor milik pemerintah, kepolisian, kampus-kampus, rumah sakit, objek wisata dan lainnya.

Tujuannya tentu saja memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat dan memajukan Bank Nagari itu sendiri.

Memang bukan hanya Tasman yang punya andil membesarkan Bank Nagari di Bukittinggi. Tapi ia bisa disebut ikon betapa melesatnya kemajuan Bank Nagari di lima tahun terakhir ini, kecepatannya terus bertambah.

Saya yakin, Bank Nagari selalu terdepan dan semakin sukses dengan seluruh program inovatifnya dengan menampilkan Tasman-Tasman lainnya di seluruh Sumbar untuk berkolaborasi dengan semua pihak, Pasti !


Pewarta : Alfatah
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025