Lubuk Sikaping (ANTARA) -
Direktur PDAM Kabupaten Pasaman, Ahmad Subur mengaku sudah menurunkan tim teknisnya ke lokasi banjir Pandam, Bonjol untuk mengatasi putusnya pipa air daerah itu.
 
"Sejak pagi sudah kami turunkan tim teknis ke lokasi kejadian untuk memperbaiki saluran pipa PDAM yang putus dihantam banjir semalam. Ada 10 orang pegawai ditambah 3 orang tenaga harian yang kami turunkan," ujar Ahmad Subur, Kamis.
 
Pengerjaannya kata Subur sudah selesai sekira pukul 17.20 WIB, sore ini dilokasi kejadian.
 
"Alhamdulillah sudah teratasi. Kami juga usai menerima arahan dari Bupati, langsung gerak cepat untuk melakukan penanganan. Saat ini air PDAM sudah mengalir," tambahnya.
 
Sembari menunggu selesai pengerjaan kata dia pihaknya sehari juga menurunkan mobil tangki PDAM ke lokasi untuk memenuhi pasokan air bersih korban banjir.
 
Sementara Kepala Jorong Pandam, Akmal mengaku mengapresiasi gerak cepat semua lini dalam penanganan banjir tersebut.
 
"Sejumlah bantuan juga mulai kami terima. Mulai dari bantuan uang tunai dari Bupati Benny Utama sebesar Rp5 Juta. Dana itu langsung diberikan untuk kebutuhan dapur umum korban banjir," ungkap Akmal.
 
Selanjutnya kata Akmal bantuan dari BPBD Pasaman berupa 10 karung beras, 10 buah tikar, 9 buah selimut, 10 dus mie instan.
 
"Dari Dinas Sosial Pasaman berupa 40 Kg beras, 6 liter minyak goreng, 2 dus mie instan, 140 butir telur, 5 paket roti dan 3 dus makanan. Ada juga bantuan dari anggota DPRD Pasaman Sofyan sebanyak Rp500 ribu dan 110 nasi bungkus. Hamba Allah 20 nasi bungkus dan uang Rp50 ribu," jelas Akmal.
 
Sebelumnya, daerah pemukiman warga di Jorong Pandam dan Tabing Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumbar dihantam banjir lagi sekira pukul 00.30 WIB, dini hari tadi, Kamis.
 
Kejadian banjir yang dialami masyarakat Pandam ini bukan kali pertama, sudah terus berulang tiap tahun kala curah hujan tinggi mengguyur daerah setempat.
 
Pemukiman masyarakat yang berada di pinggir sungai Air Dareh Jorong Pandam yang tidak lagi memiliki pembatas air (beton) menjadi ancaman sewaktu-waktu debit air melimpah.
 
Akibat banjir ini merusak 8 unit rumah warga dan satu unit musola. Banjir juga merendam 20 unit rumah warga, dan ada 50 KK terpaksa mengungsi ke SDN 13 Pandam.
 

Pewarta : Heri Sumarno
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024