Padang (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Barat Hansastri mengingatkan bahaya meminta sumbangan di tengah jalan saat momentum Lebaran karena bisa mengakibatkan kecelakaan fatal.

"Meminta sumbangan untuk masjid di tengah jalan makin marak saat momentum Lebaran. Harapannya pemudik yang pulang kampung dengan kendaraan mau menyumbang sehingga pemasukan untuk masjid bertambah. Tapi ini berbahaya," katanya di Padang, Jumat.

Ia menyebut aksi itu bisa mengundang kecelakaan fatal yang bisa membahayakan nyawa peminta juga pengendara yang lewat.

"Banyak pengendara yang datang ke Sumbar belum benar-benar menguasai medan jalan sehingga potensi kecelakaan semakin besar," katanya.



Menurutnya, Pemprov Sumbar sudah menyurati kabupaten dan kota untuk melarang aksi meminta sumbangan di tengah jalan itu dan berharap tidak ada lagi yang tetap melakukannya pada momentum Lebaran.

Selain berpotensi membahayakan, aksi meminta sumbangan di jalan itu juga bisa menyebabkan arus lalu lintas tersendat sehingga mengakibatkan kemacetan.

Biasanya aksi itu diikuti dengan memasang "polisi tidur" dadakan di jalan atau menggunakan gestur agar kendaraan memperlambat laju kendaraan saat melintas.

Padahal, kata Hansastri, pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi kemacetan yang banyak dikeluhkan pengendara saat libur lebaran 2022.

"Kita sudah evaluasi apa yang terjadi pada libur Lebaran 2022 untuk dicarikan solusi pada tahun ini. Salah satunya adalah soal kemacetan. Jangan sampai upaya itu malah terhambat karena aksi meminta di tengah jalan ini," katanya.

Sebelumnya Gubernur Sumbar, Mahyeldi juga menyorot aksi meminta di tengah jalan itu dan meminta agar tidak dilakukan lagi.*



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekda Sumbar ingatkan bahaya minta sumbangan di jalan saat lebaran

Pewarta : Miko Elfisha
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024