Padang (ANTARA) - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Keperawatan Universitas Andalas (Unand) Padang mengadakan penyuluhan peningkatan kewaspadaan kanker payudara kepada siswi SMPN 24 Kota Padang menggunakan metode virtual reality.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Keperawatan Unand Boby Febri Krisdianto di Padang, Minggu mengatakan penyuluhan ini dilakukan   menggunakan virtual reality  yang merupakan kali pertama dilakukan di Sumbar.

Menurut dia penyuluhan  ini dilatari oleh  peningkatan insiden kanker payudara di Sumatera Barat yang  memiliki prevalensi kanker payudara di atas nasional yaitu sebesar 0,9 persen atau 2.285 kasus.

Angka tersebut  menempatkan Provinsi Sumatera Barat berada pada posisi kedua dengan prevalensi kanker payudara terbanyak di Indonesia setelah Yogyakarta. 

Ia menyampaikan kejadian ini terus meningkat dimulai  2017 sebanyak 303 jiwa, pada  2018 sebanyak 422 jiwa, dan pada  2019 sebanyak 479 jiwa. 

Selama ini usia pasien yang terdiagnosa kanker payudara didominasi pada 40 tahun ke atas, namun dalam beberapa waktu ini semakin banyak kanker payudara yang ditemukan pada remaja usia 15 tahun. 

"Terlebih lagi, kebanyakan kasus kanker payudara disadari oleh penderita ketika sudah berada di stadium lanjut. Hal ini menjadi alasan mengapa peningkatan kewaspadaan kanker payudara pada siswi SMPN 24 Kota Padang  sangat penting untuk dilaksanakan," kata dia

Pelatihan terdiri atas  tiga tahap metode, yaitu Student Center Learning (SCL) dengan Virtual Reality, ceramah dan dokumentasi.

Untuk  metode SCL,  dibimbing oleh Boby Febri Krisdianto dengan  tahapan peserta dibagi menjadi lima  kelompok  terdiri atas enam orang.

Kemudian dalam satu  kelompok dibagi kembali menurut perannya. Ada yang menjadi ketua, juru bicara, pencatat dan petualang. Para petualang adalah siswa yang akan masuk ke dunia virtual reality dari aplikasi Millealab untuk menuntaskan misi mencari informasi seakurat mungkin mengenai kanker payudara.

Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, para petualang akan menyampaikan  ke pencatat dan akhirnya dipresentasikan oleh juru bicara. 

Sedangkan ketua kelompok, mempunyai peran memastikan semua yang dikerjakan rekan satu timnya berjalan dengan baik. Kelompok yang terbaik dalam mempresentasikan informasi yang didapat akan mendapatkan hadiah dari panitia. 

Metode pembelajaran kedua adalah menggunakan metode ceramah mengenai faktor risiko, tanda gejala dan pencegahan kanker payudara. 

Pada bagian ini dibawakan dengan  baik oleh salah satu dosen Fakultas Keperawatan, Sidaria. Selanjutnya, karena  penting untuk menemukan penyakit kanker payudara sedini mungkin sehingga keberhasilan terapi dapat maksimal, maka  maka diperlukan demonstrasi bagaimana melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari).

Setelah demonstrasi dicontohkan oleh Tiurmaida Simandalahi dengan menggunakan manekin, peserta diminta melakukan kembali ena langkah dalam melakukan Sadari secara sukarela. Ada tiga siswa yang dengan percaya diri dan benar mempraktikan di depan kelas yaitu, Nabila Yosi Febriza, Khanza Dwi Mulia dan Rizkeysha Muharossy Putri.

Lebih lanjut Boby mengatakan pengabdian ini  merupakan merupakan kategori skim iptek berbasis dosen dan masyarakat (IBDM).

"Pelatihan metode virtual reality ini dipilih karena memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan teknologi lain, seperti video atau power point," kata dia 

"Dengan menggunakan teknologi terbaru seperti virtual reality,  dapat membuat siswa berada dalam dunia virtual ketika mempelajari sesuatu sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan rasa senang mereka" lanjutnya.

Boby  memaparkan dengan  pelatihan peningkatan kewaspadaan kanker payudara, diharapkan menjadi strategi yang tepat untuk deteksi dini kanker payudara. 

Penemuan dini dimulai dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang perubahan bentuk atau adanya kelainan di payudara mereka sendiri, dengan cara memasyarakatkan program Sadari bagi semua perempuan dimulai sejak usia subur. 

“Kita akan membantu para siswa untuk lebih paham dan sadar, namun berikutnya diperlukan kesadaran siswa sendiri untuk melakukan secara rutin Sadari," ujarnya,

Salah seorang siswa Anggun Patricia mengakui acara tersebut  materinya mudah dimengerti, menarik, menyenangkan, dan interaktif.
  Penyuluhan peningkatan kewaspadaan kanker payudara kepada siswi SMPN 24 Kota Padang. (Antara/HO-Fakultas Keperawatan Unand)
Sementara Kepala SMP N 24 Padang Dwifa Kesuma menemukan  fakta semakin banyak  pola hidup tidak sehat di kalangan pelajar, terutama dalam memilih jajanan makanan, pemakaian handphone dan pengolahan makanan yang dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

"Ini kesempatan yang langka karena siswi SMPN 24 memiliki kesempatan untuk mendapat informasi dan bertanya langsung kepada para pakar di Fakultas Keperawatan Unand," katanya

Ia mendorong para siswi  menerapkan pola hidup sehat dan rutin melaksanakan Sadari  terutama pada saat tujuh hari setelah menstruasi.

Pelatihan ini merupakan pengabdian masyarakat yang digagas oleh dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas  terdiri atas Boby Febri Krisdianto, Sidaria, Tiurmaida Simandalahi serta mahasiswa  yaitu  Natasyah, Vebby Fitri Nur’arita, Muhammad Nabil Khaini dan Annisa Rahma Yuni. 

Sebanyak 34 siswi dan 6 orang guru mengikuti pelatihan yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 Agustus 2022 bertempat di SMP 24 Padang dibuka secara  oleh Kepala  SMPN 24 Padang Dwifa Kemala. 

 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mario Sofia Nasution
Copyright © ANTARA 2024