Padang (ANTARA) - Keripik Sanjai yang merupakan makanan khas dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat hadir dengan variasi rasa baru yakni rasa cokelat yang diyakini mampu merebut penikmat kuliner di Indonesia.
Pencetus Sanjai Cokelat, Dilla Tahnia di Bukittinggi, Sabtu mengatakan dirinya mulai mengembangkan sanjai rasa cokelat ini sejak enam bulan lalu dan hingga saat ini sudah banyak dipesan konsumen yang langsung datang ke rumah produksi maupun pesan secara daring.
Ia menceritakan alasan membuat Sanjai Coklat utamanya untuk lebih menghidupkan kembali cita rasa keripik sanjai dengan mengikuti perkembangan zaman dan memberikan pilihan kepada penikmat Keripik Sanjai.
"Kami mencoba keluar dari zona nyaman dan memberikan upgrade Keripik Sanjai menyasar kalangan muda juga, Sanjai Coklat telah dipesan oleh beberapa kedai pedagang hingga Payakumbuh, ini mutlak inovasi baru keripik Sanjai asli Bukittinggi," katanya.
Dilla mengatakan Sanjai Coklat melengkapi pilihan Keripik Sanjai yang ada sebelumnya seperti Sanjai Balado, Sanjai Manis, Sanjai Bawang, Sanjai Rubik dan lainnya.
Menurutnya, Sanjai Coklat bukan sekedar pelengkap permintaan pasar, tapi benar-benar diolah dari bahan ubi pilihan dan coklat yang diramu sendiri.
"Jadi bukan kerupuk yang hanya dicelup ke dalam coklat, coklat pilihan itu kami olah sendiri secara khusus hingga menghasilkan cita rasa Hazel Nut, pilihan ubi juga dari jenis terbaik Ubi Roti dan Dumai," kata dia.
Ia mengungkap, usahanya untuk merintis Sanjai Coklat pernah dijajaki pemerintah setempat namun belum ada tindaklanjut setelahnya.
"Kami berharap perhatian lebih untuk memajukan wisata kuliner khususnya di daerah asli Sanjai ini, saat ini tidak banyak lagi pondok penghasil Keripik Sanjai di daerah Wisata Kampuang Sanjai Dalam, sudah lebih banyak yang berproduksi di daerah sekeliling seperti Bantodarano, Guguak Bulek dan lainnya," katanya.
Beberapa tantangan juga dihadapi pelaku usaha Keripik Sanjai saat ini setelah lepas dari permasalahan ekonomi dampak COVID-19.
"Salah satunya yang membuat usaha Keripik Sanjai menurun di sini mungkin karena wabah pandemi dan langkanya ubi serta minyak goreng sebelumny," kata salah seorang pengusaha Sanjai lainnya, Yessi.
Usaha kerupuk Sanjai dulunya berasal dari daerah Sanjai yang dulunya meliputi kawasan di Simpang Limau, Sanjai Dalam, Bantodarano hingga Guguak Bulek.
Kerupuk Sanjai merupakan makanan oleh-oleh ciri khas dari Kota Bukittinggi, panganan ini kini sudah banyak ditemui di selain daerah setempat seperti di Kota Payakumbuh dan Kota Padang.
Pencetus Sanjai Cokelat, Dilla Tahnia di Bukittinggi, Sabtu mengatakan dirinya mulai mengembangkan sanjai rasa cokelat ini sejak enam bulan lalu dan hingga saat ini sudah banyak dipesan konsumen yang langsung datang ke rumah produksi maupun pesan secara daring.
Ia menceritakan alasan membuat Sanjai Coklat utamanya untuk lebih menghidupkan kembali cita rasa keripik sanjai dengan mengikuti perkembangan zaman dan memberikan pilihan kepada penikmat Keripik Sanjai.
"Kami mencoba keluar dari zona nyaman dan memberikan upgrade Keripik Sanjai menyasar kalangan muda juga, Sanjai Coklat telah dipesan oleh beberapa kedai pedagang hingga Payakumbuh, ini mutlak inovasi baru keripik Sanjai asli Bukittinggi," katanya.
Dilla mengatakan Sanjai Coklat melengkapi pilihan Keripik Sanjai yang ada sebelumnya seperti Sanjai Balado, Sanjai Manis, Sanjai Bawang, Sanjai Rubik dan lainnya.
Menurutnya, Sanjai Coklat bukan sekedar pelengkap permintaan pasar, tapi benar-benar diolah dari bahan ubi pilihan dan coklat yang diramu sendiri.
"Jadi bukan kerupuk yang hanya dicelup ke dalam coklat, coklat pilihan itu kami olah sendiri secara khusus hingga menghasilkan cita rasa Hazel Nut, pilihan ubi juga dari jenis terbaik Ubi Roti dan Dumai," kata dia.
Ia mengungkap, usahanya untuk merintis Sanjai Coklat pernah dijajaki pemerintah setempat namun belum ada tindaklanjut setelahnya.
"Kami berharap perhatian lebih untuk memajukan wisata kuliner khususnya di daerah asli Sanjai ini, saat ini tidak banyak lagi pondok penghasil Keripik Sanjai di daerah Wisata Kampuang Sanjai Dalam, sudah lebih banyak yang berproduksi di daerah sekeliling seperti Bantodarano, Guguak Bulek dan lainnya," katanya.
Beberapa tantangan juga dihadapi pelaku usaha Keripik Sanjai saat ini setelah lepas dari permasalahan ekonomi dampak COVID-19.
"Salah satunya yang membuat usaha Keripik Sanjai menurun di sini mungkin karena wabah pandemi dan langkanya ubi serta minyak goreng sebelumny," kata salah seorang pengusaha Sanjai lainnya, Yessi.
Usaha kerupuk Sanjai dulunya berasal dari daerah Sanjai yang dulunya meliputi kawasan di Simpang Limau, Sanjai Dalam, Bantodarano hingga Guguak Bulek.
Kerupuk Sanjai merupakan makanan oleh-oleh ciri khas dari Kota Bukittinggi, panganan ini kini sudah banyak ditemui di selain daerah setempat seperti di Kota Payakumbuh dan Kota Padang.