Padang (ANTARA) - PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumbar menyampaikan permohonan maaf atas insiden mati listrik yang terjadi di bandara itu.


"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna jasa bandara, penumpang, mitra kerja dan semua pemangku kepentingan atas ketidaknyamanan dan kondisi yang terjadi," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang, Rabu.


Arus listrik di bandara Minangkabau padam pada Rabu  dini hari pukul  jam 02.30 WIB sampai pukul 06.25 WIB.


Ia menjelaskan pada kondisi normal, sistem kelistrikan di Bandara Minangkabau  memiliki akses khusus yang diberikan oleh PLN atau  layanan Premium.


Berdasarkan hasil pengecekan oleh Tim Teknis, hal ini terjadi dikarenakan gangguan pada  panel Building Automatic System (BAS)di ruang kontrol penghubung sistem kelistrikan BIM.


"Alhamdulillah, jam 6.25 WIB tadi pagi aliran listrik di BIM sudah mulai normal dan layanan di BIM sudah kembali berjalan," ujarnya


Ia menilai hal ini dapat dikatakan keadaan kahar, karena untuk perawatan berkala di Bandara Minangkabau dilakukan  setiap hari  dan sistem penghubung selalu dinyalakan setiap enam jam sesuai dengan standar operasional prosedur  untuk dihubungkan dengan generator pembangkit listrik cadangan.


Bandara Udara Internasional Minangkabau merupakan bandara  bertaraf internasional  di Sumbar  yang melayani penerbangan untuk Kota Padang. Bandara ini berjarak sekitar 23 kilometer  dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.


Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai dibangun pada  2002 dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing. Bandara ini  merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis.


Sejak 1 Januari 2012, jam operasional bandara ini diperpanjang oleh PT Angkasa Pura II hingga pukul 00.00 WIB, yang sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 21.00 WIB.


Bandara Internasional Minangkabau memiliki kapasitas 5,7 juta penumpang pesawat setiap tahun, atau meningkat signifikan dibandingkan sebelumnya yang hanya 2,2 juta penumpang per tahun setelah dilakukan pembangunan terminal baru.





 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024