Padang, (ANTARA) - Karyawan PT Semen Padang menciptakan inovasi berupa aplikasi  bidang transportasi di lingkungan perusahaan diberi nama Japuik Anta (JPA) yang mampu menghemat biaya hingga miliaran rupiah  per tahun.

Senior Total Productive Manajemance (TPM) PT Semen Padang, Fery Sarvino di Padang, Selasa, mengatakan, JPA  diimplementasikan di Semen Padang yang  dapat menekan biaya BBM dan sewa kendaraan untuk operasional perusahaan yang mencapai Rp1,4 miliar lebih per tahun. 

Menurut dia aplikasi Japuik Anta (JPA) yang kini menjadi satu-satunya layanan transportasi online di Semen Padang merupakan salah satu karya inovasi karyawan Semen Padang yang telah diimplementasikan di lingkungan Semen Indonesia  Group.

Tidak hanya itu, penggunaan aplikasi JPA ini  juga dapat memonitoring penggunaan  kendaraan operasional secara keseluruhan, sehingga penggunaan mobil menjadi lebih efektif dan efisien.

"Selain itu, aplikasi JPA ini juga dapat meningkatkan kedisiplinan sopir dan user dalam penggunaan mobil, dan juga dapat meningkatkan kenyamanan user dalam booking mobil operasional perusahaan," jelas dia.

Sebelum diimplementasikan di lingkungan Semen Padang, termasuk di Semen Indonesia Grup, aplikasi JPA yang dirancang oleh Unit Information Comunication Teknologi (ICT) berkolaborasi dengan Unit Humas dan  Kesekretariatan PT Semen Padang ini juga telah diikutkan ke berbagai ajang inovasi. 

"Di  antaranya, pada ajang Semen Padang Improvement Ivent (SPIE) tahun 2018 dan mendapat juara II. Kemudian di tahun yang sama, juga meraih juara I pada ajang Semen Indonesia Inovation Award (SMIA)," ujarnya. 

Sementara itu, salah satu perancang aplikasi JPA  Firma Yudi mengatakan  aplikasi Japuik Anta ini dibuat berdasarkan dukungan unit pimpinan perusahaan, termasuk Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang. 

Aplikasi ini dilatari oleh  tingginya biaya operasional kendaraan perusahaan yang mencapai Rp4 miliar setahun, dan banyaknya proposal permintaan penambahan kendaraan operasional pabrik ke manajemen perusahaan.

"Kemudian, tidak adanya monitoring penggunaan kendaraan serta jumlah sopir lebih banyak dari jumlah kendaraan, juga menjadi alasan saya untuk merancang aplikasi Japuik Anta," kata Staf Unit Humas & Kesekretariatan Semen Padang itu.

Yudi pun membeberkan bahwa aplikasi JPA itu dibuat ketika  masih bekerja di Unit ICT. Dan tentunya, pengerjaan aplikasi JPA  tersebut juga dibantu oleh empat orang staf ICT yang terdiri dari Hasbi Anshari, Rahmad Ridho dan Sintia Karina. 

"Selain Unit ICT, pengerjaan aplikasi JPA itu juga melibatkan Staf Humas & Kesekretariatan, yaitu Frimateddy Syafendra, karena pengelolaan aplikasi JPA berada di bawah Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang," ujarnya. 

Pembuatan aplikasi JPA  ini, lanjut Yudi memakan waktu enam bulan dengan memanfaatkan program php dan android studio. Pembuatan aplikasi JPA  itu dimulai dari analisa kebutuhan, pembuatan desain flowchart (bagan), desain interface dan desain aplikasi untuk user, sopir dan admin.

"Setelah semua desain selesai,  selanjutnya masuk tahapan user acceptance test (aplikasi sesuai kebutuhan, Dan setelah itu, aplikasi JPA siap untuk go live," tambahnya.

Secara terpisah, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati mengatakan bahwa terwujudnya aplikasi JPA tidak terlepas dari semangat karyawan/ti untuk melakukan improvement dan inovasi yang tidak pernah surut. 

Guna mewadahi hal itu, PT Semen Padang setiap tahun menggelar SPIE. Kemudian bagi karyawan/ti atau inovator yang meraih prestasi di ajang SPIE, juga diikutkan pada ajang kompetisi inovasi di group SIG, yaitu SMIA yang juga rutin digelar setiap tahun. 


 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024