Pekanbaru (ANTARA) - Tim gabungan Kepolisian Daerah Riau dan Polres Kampar dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sejumlah kepala desa di Kabupaten Kampar, Jumat.
Informasi diperoleh, saat ini sejumlah oknum kepala desa itu tengah menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Kampar.
Kepala Polda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi membenarkan kegiatan OTT itu, namun dia belum menjelaskan secara rinci jumlah oknum kepala desa dan terkait hal apa penangkapan tersebut.
"Betul," katanya melalui pesan singkat.
Agung juga belum menjelaskan kronologis penangkapan, dan apa saja barang bukti yang diamankan.
Dia hanya mengatakan ada lebih dari satu oknum kepala desa yang ditangkap. Dia juga meminta agar mengonfirmasi penangkapan itu ke Kapolres Kampar.
"Ada lebih dari satu kades. Silakan ke Kapolres Kampar jelasnya," ujar Kapolda lagi.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto menuturkan, para oknum kepala desa itu kini sedang diperiksa intensif tim penyidik.
"Masih diperiksa intensif," ujarnya saat dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi, OTT terhadap sejumlah kepala desa di kabupaten yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru itu, diduga terkait dengan penyelewengan dana desa yang jumlahnya bervariasi.
Informasi diperoleh, saat ini sejumlah oknum kepala desa itu tengah menjalani pemeriksaan di Markas Kepolisian Resor Kampar.
Kepala Polda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi membenarkan kegiatan OTT itu, namun dia belum menjelaskan secara rinci jumlah oknum kepala desa dan terkait hal apa penangkapan tersebut.
"Betul," katanya melalui pesan singkat.
Agung juga belum menjelaskan kronologis penangkapan, dan apa saja barang bukti yang diamankan.
Dia hanya mengatakan ada lebih dari satu oknum kepala desa yang ditangkap. Dia juga meminta agar mengonfirmasi penangkapan itu ke Kapolres Kampar.
"Ada lebih dari satu kades. Silakan ke Kapolres Kampar jelasnya," ujar Kapolda lagi.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto menuturkan, para oknum kepala desa itu kini sedang diperiksa intensif tim penyidik.
"Masih diperiksa intensif," ujarnya saat dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi, OTT terhadap sejumlah kepala desa di kabupaten yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru itu, diduga terkait dengan penyelewengan dana desa yang jumlahnya bervariasi.