Medan, (Antara) - Pelabuhan Batu Ampar Batam akan memiliki terminal petikemas yang berstandar internasional untuk mendukung kegiatan berbagai industri yang cukup besar di daerah tersebut.
"Demikian juga untuk kawasan Pelintung Dumai yang sangat potensial terhadap pelayanan petikemas yang terus semakin meningkat," kata Humas Pelindo I, M. Eriansyah di Medan, Minggu.
Hal ini telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana dengan Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero), di Jakarta,Jumat (6/2).
Kerja sama tersebut, dalam Pembangunan dan Pengelolaan Terminal Petikemas di Pelabuhan Batu Ampar Batam dan di Pelintung Dumai.
Menurut Eriansyah, kerja sama bisnis ini dilatarbelakangi keinginan untuk merealisasikan potensi bisnis penyediaan jasa terminal petikemas yang berstandar internasional dengan dukungan captive market di Batam.
Batam sendiri memiliki posisi geografis yang strategis terletak di jalur main trade pelayaran tersibuk di dunia.
"Industri-industri yang ada di Batam merupakan captive market dengan trafik petikemas yang semakin meningkat merupakan potensi bisnis yang menarik untuk digarap secara serius," ujar juru bicara PT Pelindo I.
Dia juga menyebutkan, kerja sama ini merupakan wujud sinergitas BUMN dan kebersamaan antar BUMN yang secara terintegrasi melakukan suatu pembangunan ekonomi baik berupa infrastruktur, manufaktur maupun kawasan industri.
Selain itu, sebagai wujud dari sinergi BUMN untuk mendukung dan mengimplementasikan Program pemerintah terutama tol laut yang bertujuan untuk menyederhanakan dan mengefisienkan pelayanan logistik yang terintegrasi, mudah, murah, serta cepat.
"Memperkuat konektivitas nasional yang dapat menghasilkan peningkatan daya saing nasional," kata Eriansyah.
Pelindo I berkantor pusat di Medan dan memiliki wilayah operasi di empat provinsi yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 14 cabang pelabuhan, 11 kawasan pelabuhan/perwakilan.
Kemudian mengelola empat unit usaha yaitu, BICT (Belawan International Container Terminal), UGK (Unit Usaha Galangan Kapal), RSPM (Rumah Sakit Pelabuhan Medan) dan Terminal Petikemas Domestik Belawan (TPKDB) serta 4 (empat) Anak Perusahaan.
Pelayanan Pelindo I meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya.
Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai. (*/jno)