Siapa saja bisa jadi wartawan...itu benar, karena pada prinsipnya hidup bermasyarakat adalah penyampai informasi. Pada kalangan intelek istilah itu dikenal dengan citizen journalism atau wartawan orang biasa. Kok bisa tentu bisa kemajuan teknologi yang membuatnya. Dewasa ini demam nge-blog makin mewabah, ini satu wadah untuk pengembangan citizen journalism. Sebagai contoh, Kantor Berita Inggris Reuters pernah membagikan Nokia N75 kepada korespondennya dan ini memungkinkan laporan instant, artinya, tidak mutlak yang membuat berita itu adalah wartawan profesional, namun berita juga dihasilkan dari orang biasa yang membuat berita, tentu saja isunya harus menarik. Beberapa situs berita seperti CNN kini mengizinkan masyarakat biasa untuk mengirimkan reportasenya tanpa imbalan finansial setidaknya bisa menyalurkan hobi jurnalistiknya. Inilah saatnya orang bisa bisa menjadi wartawan, artinya, siapa saja bisa membuat berita yang tadinya hanya milik pribadi untuk dibagi pada orag lain, sama halnya seperti wartawan bisa membuat berita yang akan disampaikan kepada masyarakat. Makna Citizen Journalism ini, siapa saja bisa menjadi wartawan asalkan dia punya informasi yang akan dibagi pada masyarakat. Sejarah Citizen Journalism Citizen journalism ini mulai dikenal sekitar awal tahun 2000 saat sebuah situs KoreaOhMyNews mulai online. Di sini berita dari berbagai penjuru dunia disampaikan dalam format yang profesional dan dapat dijadikan alternatif sumber berita. Selanjutnya di Amerika Serikat tahun 2004, Citizen Journalism itu berkembang lagi, ketika itu dilangsungkan pemilu untuk memilih Presiden Amerika. Dua calon, Bush dari Partai Republik dan Kerry dari Partai Demokrat bersaing ketat. Banyak masyarakat Amerika yang bosan dengan berita-berita yang disampaikan oleh koran-koran, karena koran-koran dikuasai oleh partai-partai tersebut. Akhirnya masyarakat mulai mencari alternatif berita lain yang tidak memihak jadi dipilihkan blog. Ada juga yang meyatakan bahwa Citizen Journalism itu dikaitkan dengan journalisme online yang dilahirkan tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drudge membeberkan cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky atau yang disebut “monicagate” (Grossman, 1999:17). Ketika itu, Drudge, berbekal sebuah laptop dan modem, menyiarkan berita tentang “monicagate” lewat internet. Semua orang yang menerima kiriman berita tersebut mengetahui rincian cerita “monicagate”. Kondisi itu berkembang hingga kini, karena hanya lewat dunia maya atau dengan kemajuan teknologi ini masyarakat biasa bisa membagi idenya mulai dari E-mail hingga blog, karena media ini sangat mudah diakses, berbeda dengan koran maupun televisi atau radio. Lewat dunia maya, orang yang baru belajar menulispun bisa menjadi wartawan dan menyampaikan idenya, nah persoalannya adalah bagaimana agar tulisan yang dibuat itu dibaca orang lain dan tidak hanya menjadi komoditi pribadi. Bagaimana caranya? Membuat blog yang hanya untuk dikonsumsi sendiri memang mudah, namun kini yang perlu diperhatikan bagaimana caranya agar blog tersebut juga menarik bagi orang lain bahkan kalau perlu bisa bernilai finansial. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah isu yang diangkat dalam blog. Bagi blogger diusahakan agar tulisan atau analisa yang ditulis memiliki kedekatan dengan masyarakat, artinya berita atau tulisan yang disajikan bisa menjadi berguna bagi masyarakat. Jangan hanya membuat isu pribadi, namun usahakan yang bisa menjadi konsumsi publik. Selanjutnya cara penulisan yang menarik, intinya sesuai dengan kaidah bahasa yang ditetapkan. Bisa sesekali menggunakan bahasa prokem, namun jangan terlalu sering akibatnya akan menjemukan. Usahakan jangan sampai memakai istilah yang rumit atau asing, kalau bisa istilah-istilah yang ada dicari padanannya dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain yang mudah dimengerti. Jangan pernah melupakan syarat sebuah berita yakni mengandung unsur 5 W 1 H, karena ini penting dalam artian mendukung kelengkapan informasi dalam sebuah tulisan yang disajikan lewat blog atau media lainnya. Tulisan itu harus jujur atau tidak mengada-ngada. Jangan sampai menyebarkan kabar bohong di internet, karena dampaknya sangat luas bagi masyarakat. Jujur penting, karena pada prinsipnya bagi seorang wartawan kejujuran itu adalah hal yang paling utama. Sebagus apapun berita, tapi kalau kabar bohong tidak ada gunanya. Terakhir jangan lupa perbanyak data. Hal ini penting, karena bisa jadi blog anda digunakan orang lain untuk referensi. Artinya disini, sebuah berita atau tulisan yang disajikan tidak hanya mutlak hanya membahas isu saat itu saja. Bisa saja anda ahli sejarah membuat blog yang khusus membahas soal sejarah di Indonesia, dengan lengkapnya referensi yang ada bisa saja blog tersebut dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan. Catatan Akhir Berkembangnya teknologi informasi, khusunya dunia maya, merupakan angin segar berkembangnya citizen journalism (wartawan orang biasa), kini pemberi informasi tu bukan saja hak milik wartawan, tapi semua orang kini bisa berbagi informsi khususnya lewat blog. Namun yang terpenting adalah bagaimana menyajikan sesuatu yang awalnya bersifat personal menjadi konsumsi publik tentu saja harus memenuhi kaedah jurnalistik umum. Selamat menjadi wartawan di dunia maya..


Pewarta : Herman Nasir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024