Pengunjung Malioboro Meningkat 200 Persen

id Pengunjung Malioboro Meningkat 200 Persen

Yogyakarta, (Antara) - Pengunjung pusat perbelanjaan Malioboro, Kota Yogyakarta, meningkat hingga 200 persen saat libur panjang akhir pekan bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. "Peningkatan jumlah pengunjung bisa dilihat dari jumlah bus pariwisata yang masuk ke sejumlah tempat parkir di sekitar Malioboro," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ari Suryani di Yogyakarta, Senin. Menurut dia, jumlah bus pariwisata yang masuk ke sejumlah tempat parkir seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali, Senopati maupun di Alun-alun Utara Yogyakarta pada Minggu (30/3) sore mencapai 150 armada. "Pada akhir pekan biasa, jumlah bus yang masuk ke Malioboro tercatat sekitar 30 hingga 40 armada," katanya. Selain bus pariwisata, lanjut Ari, kepadatan di Malioboro juga disebabkan banyaknya kendaraan pribadi yang melintas. Sebagian besar berplat nomor luar Yogyakarta. Ari memperkirakan kepadatan di Malioboro masih akan berlangsung hingga Kamis, 3 April, karena masih banyak siswa yang libur. "Ujian sekolah akan berlangsung hingga 3 April, sehingga siswa yang tidak mengikuti ujian akan mengisi liburannya dengan berwisata," katanya. Selama libur panjang akhir pekan, UPT Malioboro juga meningkatkan keamanan dengan menambah petugas Jogoboro dari sebelumnya 30 petugas menjadi 40 petugas yang terbagi dalam empat "shift". Selain menjaga keamanan dari "teteg" kereta api hingga Titik Nol Kilometer, petugas tersebut juga diharapkan dapat membantu memberikan informasi kepada wisatawan, membantu penyeberang jalan serta menerima berbagai aduan. "Banyak aduan mengenai keluarga yang terpisah dari rombongannya. Kami memanfaatkan 22 'closed circuit television' (CCTV) untuk membantu mencari keluarga yang terpisah dan kemudian mengumumkannya melalui radio komunitas," katanya. Selain melakukan pengamanan terbuka, petugas Jogoboro tersebut juag melakukan pengamanan secara tertutup. Selama libur panjang akhir pekan, kendaraan yang masuk masih bisa bergerak. "Tidak ada kebijakan buka tutup ke Malioboro," katanya. Sementara itu, Ketua Paguyuban Tri Dharma yang membawahi pedagang kaki lima di Malioboro Paul Zulkarnaen mengatakan, meraup banyak untung saat libur panjang akhir pekan. "Omzet pedagang naik 60 hingga 70 persen dibanding hari biasa. Pedagang pun berjualan hingga tengah malam karena masih banyak wisatawan yang datang," katanya. Berbagai oleh-oleh khas Yogyakarta yang banyak diburu wisatawan di antaranya kaos, dan berbagai jenis fashion dari batik. (*/jno)