Subsidi PSO Kereta Api Berlaku Mulai April

Jakarta, (Antara) - Subsidi Public Service Obligation (PSO) untuk tarif penumpang kereta kelas ekonomi jarak jauh dan akan mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2014. "Sebelum diberlakukannya tarif subsidi melalui PSO, masyarakat pengguna jasa kereta api kelas ekonomi jarak jauh dan sedang membayar tarif dengan harga normal," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. Ia memaparkan, masyarakat yang menggunakan jasa kereta kelas ekonomi jarak jauh dan sedang pada Januari-Maret 2014 atau yang sudah memesan tiket pada periode tersebut menggunakan tarif harga keekonomian. Sementara untuk penumpang kereta komuter, ujar dia, sudah menggunakan tarif subsidi sejak bulan Januari 2014. "Untuk PSO tahun depan (2015) kami berharap bisa berlaku di bulan Januari," ujarnya. Sebagaimana diberitakan, Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menginginkan pelayanan perkeretaapian di Tanah Air terus ditingkatkan karena selama ini masih terdapat sejumlah kekurangan yang dinilai dapat menghambat operasional moda transportasi itu. "Masih ada warga yang tidak merasa puas dengan pelayanan kereta," kata E.E Mangindaan dalam diskusi kebangkitan perkeretaapian nasional di Jakarta, Selasa (11/3). Namun, ujar dia, banyak pula warga yang merasa pelayanan kereta sudah lebih baik dari sebelumnya sehingga pada saat ini sudah selayaknya pihak terkait mengevaluasi aturan yang berhubungan dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Untuk itu, Menhub mengemukakan bahwa berbagai pihak pemangku kepentingan agar dapat memberikan masukan guna membuat pelayanan kereta api dapat terus ditingkatkan untuk menjadi semakin lebih baik. Bila pelayanan kereta api sudah baik, kata dia, maka masyarakat juga otomatis akan banyak yang berpindah menggunakan moda transportasi kereta sehingga penggunaan kendaraan pribadi juga berkurang. Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan mengemukakan, penerapan SPM sebenarnya tidaklah sukar dilakukan tetapi juga yang harus diperhatikan adalah peningkatan disiplin masyarakat pengguna layanan kereta. (*/jno)