RI Mampu Hemat Listrik 168.000.000 SBM
Jakarta, (ANTARA) - Indonesia bisa menghemat listrik dari sektor rumah tangga, industri dan bangunan komersial pada 2030 hingga 152 TWh atau 168 juta setara barel minyak dan pengurangan emisi CO2 sebesar 118 juta ton CO2.
"Caranya, dengan menerapkan berbagai program teknologi hemat energi. Untuk penghematan sebesar itu, BPPT telah menyusun suatu roadmap teknologi efisiensi energi berupa suatu rencana aksi di tiga sektor itu," kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT ) Marzan A Iskandar di Jakarta, Kamis.
Hal itu ia ungkapkan pada Energy Partners Gathering Balai Besar Teknologi Energi BPPT 2012 di Jakarta, Kamis.
Jika roadmap tersebut dijalankan, maka rincian penghematan di sektor rumah tangga sebesar 81 TWh pada 2030 atau 81 juta Setara Barel Minyak (SBM), untuk bangunan komersial dihemat 51,7 TWh atau 46,49 juta SBM dan industri 19,6 TWh atau 40,93 juta SBM.
Untuk upaya penghematan itu antara lain BPPT telah menyusun suatu perencanaan teknologi efisiensi energi serta mengembangkan teknologi energi bersih dan program pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) seperti Mocroturbine Cogeneration Technology Application Project (MCTAP).
Menurut Kepala Balai Besar Teknologi Energi BPPT Sony Solistia Wirawan, program MCTAP menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 1,5 juta ton CO2 dari total peralatan 200 MW mikroturbin yang terpasang.
"Teknologi cogeneration cocok untuk penghematan di sektor industri karena prinsipnya bekerja dengan menggunakan ulang panas buang untuk dimanfaatkan kembali sebagai produk samping sehingga menciptakan peningkatan efisiensi energi hingga 80-85 persen dan mengurangi emisi karbon 25 persen per unit cogeneration berbahan bakar gas dibanding sistem konvensional," katanya.
BPPT, tambah Marzan, juga mendorong penggunaan lampu LED (Light Emitting Diodes) yang segera diluncurkan pada awal 2013 untuk menghemat konsumsi listrik di sektor rumah tangga lebih besar lagi.
Hasil kajian BPPT tentang lampu hemat energi (LHE), lampu generasi sebelum LED, dimana per unit lampu mampu menghemat daya listrik rata-rata 1,94 Watt, menghasilkan penghematan yang cukup besar.
Dari sisi pembangkit, pasokan daya listrik pada 2012 dapat dikurangi sebesar 670 MW dan pada 2020 diperkirakan penurunan 754 MW, sedangkan dari sisi konsumen rumah tangga dapat dihemat energi listrik setara Rp633 miliar pada 2012 dan Rp712 miliar pada 2020, katanya.
Total pengguna LHE pada 2012 sudah 95 persen dari rumah tangga konsumen listrik yakni sebesar 320 juta unit atau pada 2020 diperkirakan 360 juta unit. (*/jno)