Mentawai - (Antara) - Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa mengajak puluhan tenaga honorer kategori dua (K2) di daerah itu, yang mengancam tidak akan ikut memilih pada pemilu 9 April 2014 jika tuntutan mereka agar lulus sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) tidak ditanggapi bupati, untuk menggunakan haknya pada pesta demokrasi nanti. "Itu hak politik dari setiap warga Indonesia, yaitu memilih, dipilih ataupun tidak memilih pada pemilu mendatang. Jadi ya silahkan saja kalau mereka pilih golput. Tapi ini saran saya, sebagai warga negara yang baik, kita semua wajib ikut berperan pada pemilu nanti dengan ikut memilih, karena satu suara saja dari kita, itu akan menentukan masa depan daerah kita untuk lima tahun mendatang," katanya menanggapi ancaman ratusan tenaga honorer kategori dua (K2) yang dinyatakan tidak lulus tes pada seleksi nasional CPNS kategori dua (K2), Jumat (28/2).Menurutnnya, pemerintah daerah melalui DPRD dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat telah berupaya semaksimal mungkin agar seluruh tenaga honorer yang jumlahnya 353 orang asal Mentawai dapat diluluskan pada tes seleksi nasional.Bahkan, lanjutnya, beberapa hari sebelum pelaksanaan seleksi, pihaknya telah melayangkan surat kepada panitia seleksi nasional (Panselnas) yang isinya memohon agar para tenaga honorer dari Mentawai dapat diluluskan semua."Kami sudah perjuangkan semaksimal mungkin. Bahkan sebelum tes dilakukan, kami melalui BKD telah mengirimkan surat ke Panselnas, memohon agar ada perlakuan khusus untuk Mentawai dan Panselnas bisa meluluskan seluruh tenaga honorer asal Mentawai yang ikut tes," katanya.Dalam surat permohonan yang dilayangkan kepada Panselnas itu, katanya, juga telah disebutkan berbagai alasan agar Panselnas bisa mempertimbangkan kelulusan, diantaranya disebutkan para tenaga honorer asal Mentawai itu telah lama mengabdi dan melaksanakan tugas di bidang teknis dan operasional yang sangat dibutuhkan.Ia menambahakan, para tenaga honorer tersebut juga telah mengabdi di daerah terpecil dengan penuh dedikasi tinggi, namun hasil tes ternyata di luar dugaan, hanya 142 dari 353 orang tenaga honorer kategori dua yang dinyatakan lulus oleh Panselnas CPNS 2013.Hasudungan (34), salah sorang tenaga honorer yang telah mengabdi di Mentawai lebih dari lima tahun, menyatakan belum puas atas tanggapan yang diberikan wakil bupati. Dia bersama ratusan tenaga honorer kategori dua se-Kabupaten Mentawai yang dinyatakan tidak lulus tes tetap akan mendesak bupati agar bisa memberikan jawaban pasti terhadap nasib mereka."Kami sudah mengabdi berpuluh puluh tahun sebagai tenaga honorer, kami sangat berharap untuk dapat diangkat sebagai PNS," ujarnya.Hasudungan yang saat ini tercatat sebagai tenaga honorer pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Mentawai itu juga menyesalkan sikap Bupati yang tidak ada upaya untuk menyurati ataupun menemui Menteri Aparatur Negara (MenPAN).Padahal dari berbagai media, katanya, MenPAN telah dengan jelas mengatakan bahwa akan mempertimbangkan jika nilai hasil tes tidak mencukupi, para tenaga honorer K2 yang tidak lulus itu akan dilihat kembali dari segi usia dan masa pengabdian dan juga kondisi daerah yang terpencil."Sedangkan Mentawai sudah jelas merupakan daerah kepulauan yang terpencil bahkan ada tenaga honorer yang mengabdi di daerah pulau terluar," katanya.Aksi demo para tenaga honorer yang digelar secara dialogis dan mendapat pengawalan ketat dari Kepolisian Resor Mentawai itu berjalan damai. Mereka menyampaikan pernyataan sikap yang antara lain mendesak bupati dan jajaran pimpinan terkait di Mentawai untuk mengambil sikap pasti dalam penyelesaian masalah tenaga honorer K2 yang tidak lulus tes, kemudian mereka juga meminta agar Pemkab Mentawai tidak membuka penerimaan pengadaan CPNS di tahun 2014 dan mengangkat langsung para tenaga honorer K2 yang tidak lulus tes menjadi PNS.Para tenaga honorer tersebut juga mendesak aparat penegak hukum agar mengusut adanya indikasi permainan dalam kelulusan CPNS K2. Pasalnya, kata mereka, ada beberapa dari tenaga honorer yang justru tidak lulus yang masa baktinya dari tahun 2000, dan justru yang lulus masih dalam usia muda.Hal ini menurut mereka bahwa hasil kelulusan yang ditetapkan Panselnas tidak mengakomodir honorer berusia kritis dan berpengabdian lama, justru yang lulus yang masih muda dan belum lama mengabdi sebagai tenaga honorer. Diakhir pernyataan sikapnya, para tenaga honorer K2 yang tidak lulus CPNS itu juga mengancam tidak akan ikut pemilu legislatif, dan akan menggerakkan seluruh tenaga honorer K2 dalam jumlah yang lebih besar untuk melakukan aksi serupa, bila tuntutan mereka tidak diperhatikan.Selain wakil bupati, ikut hadir menerima rombongan para tenaga honorer K2 yang tidak lulus CPNS itu antara lain, Sekda Mentawai Ifdil Gusti, Asisten II Bidang Kesra Binsar Saleleubaja, Wakil dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mentawai Oreste Sakeru, Kepala Kantor Kesbanlinmaspol Pardede, dan Kepala bagian organisasi sekretariat Pemkab Mentawai Delvino. (dio)
Berita Terkait
Kemkomdigi hadirkan "fun run" ajak masyarakat aktif dan tak terjerat judol
Minggu, 29 Desember 2024 20:22 Wib
Pemkab Pasaman Barat ajak masyarakat jaga daerah aliran sungai
Minggu, 29 Desember 2024 16:45 Wib
Prabowo ajak negara D-8 dorong perekonomian demi dukung Palestina
Jumat, 20 Desember 2024 4:53 Wib
Ketua DPR RI Puan Maharani ajak generasi muda perangi korupsi
Senin, 9 Desember 2024 12:16 Wib
Pemkab Agam ajak pengelola wisata adakan kegiatan selama libur akhir tahun
Kamis, 5 Desember 2024 15:16 Wib
Unggul sementara Hendri Arnis-Alex Saputra, ajak masyarakat Padang Panjang tetap bersatu
Jumat, 29 November 2024 10:16 Wib
Pemerintah ajak masyarakat gunakan hak pilih dalam Pilkada 2024
Rabu, 27 November 2024 7:37 Wib
Video - Pj Wako Sonny ajak masyarakat gunakan Hak Pilih
Selasa, 26 November 2024 20:57 Wib