Untuk ini, Wabup Agam ajak tokoh agama daerah itu

id berita agam,berita sumbar,wagup

Untuk ini, Wabup Agam ajak tokoh agama daerah itu

Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri sedang memimpin diskusi, Selasa (27/7). (Antarasumbar/ Dok MUI Agam)

Diperlukan upaya penanganan yang masif dengan keterlibatan banyak pihak sangat diperlukan, salah satunya ulama dan tokoh agama setempat,
Lubuk Basung (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Agam, Sumatera Barat, Irwan Fikri mengajak tokoh agama berperan dalam mencegah penyebaran COVID-19 di daerah itu, karena penularan virus sangat tinggi.

"Diperlukan upaya penanganan yang masif dengan keterlibatan banyak pihak sangat diperlukan, salah satunya ulama dan tokoh agama setempat," katanya saat audensi dengan MUI Agam, Kemenag Agam dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Agam, Selasa, (27/7).

Audiensi bersama ulama dan tokoh agama dalam rangka memperkuat sinergitas dalam penanganan COVID-19 dan mendiskusikan langkah-langkah yang akan diambil dalam menekan laju penularan virus itu.

Melihat laju harian penularan COVID-19 meningkat, tambahnya maka pihaknya berharap MUI Agam, DMI Agam dan Kemenag Agam bergerak di bidangnya masing-masing seperti, mengedukasi umat tentang ancaman COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan.

"Ini sangat dibutuhkan agar kasus akan berkurang," katanya yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Agam.

Ia menambahkan, pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat, namun juga mengancam sendi kehidupan lainnya, termasuk keagamaan.

Untuk itu pihaknya perlu mendiskusikan upaya yang diambil dalam menekan penyebaran COVID-19 tanpa mengganggu aktivitas keagamaan.

Aktivitas keagamaan dilangsungkan dengan penerapan protokol kesehatan, mengontrol protokol kesehatan dengan ketat di tempat ibadah sangat diperlukan.

"Ulama dan tokoh agama dapat turut mengedukasi masyarakat terkait hal ini. Kita dorong jamaah di tempat ibadah untuk membawa sajadah sendiri," katanya.

Ketua MUI Agam, Muhammad Taufiq menambahkan sebagai salah satu unsur Forkompimda Plus, siap mendukung pemerintah dalam upaya memutus mata rantai COVID-19.

Secara prinsip pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait penanganan COVID-19 dan MUI memiliki tugas menjaga kemaslahatan umat, termasuk dari ancaman COVID-19.

“Kita berharap para ulama, dai, ustadz bisa menjaga protokol kesehatan dan mencontohkannya ke masyarakat," katanya.