Disnak Sumbar Bangun Penginapan Diklat Standar Hotel

id Disnak Sumbar Bangun Penginapan Diklat Standar Hotel

Padang, (Antara) - Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat membangun fasilitas penginapan di Balai Pendidikan dan Pelatihan di Kota Payakumbuh, berstandar hotel bintang dua untuk mendukung kegiatan latihan dan penelitian. "Kini anggaran yang tersedia bersumber dari APBN senilai Rp2,5 miliar untuk membangun sekitar 30-40 kamar di Balai Diklat. Hal ini juga dikomunikasikan dengan Badan SDM dan Direktorat Kerja Sama Luar Negeri Kementan," kata Kepala Dinas Peternakan Sumbar Erinaldi di Padang, Kamis. Menurut dia, langkah yang dilakukan untuk melengkapi sarana prasarana pendukung penginapan di balai diklat itu, guna memudahkan kegiatan yang pembinaan dan pertemuan di sektor peternakan. Jadi, program peningkatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang peternakan di Sumbar, disejalankan dengan fokus program peningkatan produksi dan pengembangan produk sektor hilirnya. "Kita sudah menerapkan konsep, bila peternak yang akan mendapatkan bantuan dana, maka dilatih dan dimagangkan terlebih dahulu. Tahun ini sekitar 700 orang yang dilatih," ujarnya. Justru itu, sekarang sedang dilakukan pembangunan balai diklat yang ada di Payakumbuh, artinya menambah kualitas daya tampung dan menaikan standar yang sudah ada tersebut. Ia mengatakan, apabila penginapan sudah standar hotel bintang II, sehingga fungsinya selain menjadi tempat pelatihan, dapat pula dijadikan penginapan untuk menampung masyarakat yang melakukan agrowisata di daerah itu. Secara ekonomis, adanya penginapan tersebut, tentu ada tempat pelatihan yang layak dan bisa menjadi sumber pemasukan juga nantinya bagi pemerintah Provinsi Sumbar. Sebab, di Payakumbuh dan Limapuluh Kota semua sektor peternakan sentranya disana, ada peternakan ayam, sapi dan peternak petelur, sehingga ketika ada kegiatan seminar bisa lebih dekat ke lapangan untuk membawa peserta ingin studi banding. "Potensi cukup memungkinkan, makanya dikerjasamakan dengan bagian luar negeri Kementan RI, sehingga bisa dijadikan tempat studi banding dan riset dari negara tetangga. Bappeda Provinsi sudah mendukung karena Sumbar ditunjuk sebagai koordinator pengembangan sapi potong oleh The Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT)," katanya. Selain itu, program Disnak Sumbar terus melakukan pengembangan produk hilir bidang peternakan, maka salah satunya Padang Mengatas untuk agrowisata. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Produk (P2HP) Ternak, kata dia, punya program agrowisata, makanya bisa bersinergitas dengan Limapuluh Kota untuk melengkapi sarana di kawasan Padang Mengatas (tempat pengembangan sapi potong), apakah dibangun restoran di kawasan tersebut. Jika ada restoran di kawasan Padang Mengatas itu, maka orang yang ingin wisata ke sana, makanan yang tersedia khusus berbahan daging saja. "Kita silahkan kabupaten setempat mengkomunikasi dengan Ditjen P2HP Kementan, apa dampak yang bisa diperoleh masyarakat," ujarnya. Sedangkan di Bunca Raya Barulak, Kabupaten Tanah Datar khusus susu di sana dan rencananya akan dibangun restoran khusus menu siap sajinya berbahan susu. Pihak pengelola sudah berinvestasi membangun tempat pelatihan dengan dana sendiri senilai Rp400 juta, katanya. Sedangkan agrowisata untuk ternak unggas, tambahnya, di Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman, makanya sedang dipersiapkan rumah potong ayam yang refresentatif di sana, bangunan sudah jalan dan hanya tinggal beroperasional beberapa bulan ke depan. (*/sir/jno)