Arosuka, Sumbar, (ANTARA) - Lebih separoh warga Jorong (dusun) Kepondong, Nagari (desa adat) Koto Hilalang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat masih terisolasi akibat rusaknya dua jembatan sewaktu bencana tahun 2009, kata tokoh masyarakat setempat Amrizal Salam. Menurut dia di Arosuka, Kamis, pada tahun 2009 daerah yang berpenduduk lebih dari 100 Kepala Keluarga (KK) itu dilanda bencana banjir sehingga dua jembatan vital di daerah itu rubuh. "Ironisnya, semenjak itu sampai saat ini belum ada diperbaiki, sehingga akses warga menjadi terhalang," kata kepala Jorong Kepondong itu. Dia menambahkan, saat ini lebih kurang 2,5 kilometer jalan di daerah itu sangat tidak layak dilalui karena belum diaspal. "Inilah yang dialami warga kepondong, sampai saat ini warga sangat susah akibat keterbatasan infrastruktur tersebut," ujarnya. Lebih lanjut Amrizal menyampaikan, selain kendala infrastruktur, hingga kini di daerah itu juga belum diterangi listrik. "Jika malam telah tiba, daerah kami ini seperti daerah tidak berpenduduk, karena semuanya gelap gulita," ujarnya. Terkait hal tersebut, dia mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok agar memberikan solusi untuk kemajuan daerah itu sehingga tidak lagi terisolasi, dan bisa diterangi listrik. "Tentunya harapan ini kita sampaikan kepada Pemkab Solok, dan hendaknya dalam waktu yang tidak lama jembatan yang rusak bisa diperbaiki, dan juga adanya penerangan listrik," katanya. Dia menyatakan, seandainya infrastruktur sudah memadai dan diterangi listrik diyakini akan bisa menggenjot perekonomian warga setempat. "Pada umumnya warga berprofesi sebagai petani, dengan tidak adanya jalan yang memadai tentunya biaya angkut hasil pertanian cukup tinggi," ujarnya. (**/lif/jno)