Pariaman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Sumatera Barat meminta warga di daerah itu untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya di kawasan rawan banjir, longsor dan bermukim di bantaran sungai seiring dengan kembali terjadinya cuaca ekstrem menerpa daerah itu.
"Kami telah meminta warga meningkatkan kewaspadaan seiring dengan adanya bibit siklon yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pariaman Radius Syahbandar di Pariaman, Jumat.
Ia mengatakan akibat cuaca ekstrem pada akhir November yang lalu banyak lokasi di Pariaman terendam banjir dan rumah-rumah warga rusak yang salah satu penyebabnya yaitu abrasi sungai.
Ia menyampaikan meskipun penyebab cuaca ekstrem tersebut telah berlalu namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan adanya bibit siklon baru yang dapat memicu terjadinya hujan.
Oleh karena itu warga yang tinggal di kawasan yang sebelumnya terendam banjir agar mempersiapkan diri sehingga ketika terjadi hujan lebat dan air sungai mulai meluap maka dapat segera mengevakuasi diri ke lokasi yang aman.
Permintaan itu juga untuk warga yang rumahnya di bantaran sungai untuk segera mengevakuasi diri agar ketika terjadi abrasi sungai dan berdampak pada rumahnya maka penghuninya tidak menjadi korban.
BPBD Pariaman, kata Radius juga telah meminta pemerintah desa untuk menyosialisasikan terkait peningkatan kewaspadaan tersebut kepada warganya.
Diketahui akibat cuaca ekstrem yang terjadi sekitar dua pekan lalu sebanyak 58 unit rumah di Pariaman rusak yang salah satu penyebabnya yaitu abrasi sungai di Batang Mangor.
Salah satu lokasi abrasi tersebut yaitu di Desa Marunggi, sebelumnya jarak antara sungai dengan rumah lebih dari 10 meter yang menurut perkiraan warga masuk dalam titik aman sebagai tempat tinggal.
Namun akibat cuaca ekstrem, aliran air menggerus tanah sehingga rumah warga di lokasi itu rusak karena pondasinya dikikis air bahkan salah satu rumah dibawa air.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman mengingatkan masyarakat di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 11 hingga 13 Desember 2025.
"BMKG mengidentifikasi adanya perkembangan signifikan dalam dinamika atmosfer yang berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di sebagian wilayah Sumbar pada periode itu," Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan di Padang.
Desindra mengatakan pihaknya memantau terdapat perkembangan Bibit Siklon Tropis 91S yang berada di Samudera Hindia barat daya Sumbar yang mengakibatkan terjadinya pertemuan massa udara atau konvergensi di wilayah provinsi itu.
Selain itu, lanjut dia, anomali suhu muka laut yang bernilai positif mengindikasikan suplai uap air dan kelembapan relatif yang tinggi di pesisir barat Sumbar sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.
