BNPB: Pemerintah tangani 985 ribu pengungsi bencana alam Sumatera

id BNPB,bencana alam Sumatera

BNPB: Pemerintah tangani 985 ribu pengungsi bencana alam Sumatera

Mahasiswa perantau dan korban bencana alam menikmati makanan dari dapur umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Aceh, Kamis (11/12/2025). Pascabencana yang terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, civitas akademika UIN Ar-Raniry telah mendirikan dapur umum untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan seluruh mahasiswa terutama dari daerah yang terdampak bencana alam banjir bandang dan longsor pada 25 November. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nz. (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pemerintah saat ini menangani 894.501 pengungsi korban banjir yang disertai tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan jumlah pengungsi tersebut menunjukkan besarnya dampak bencana terhadap masyarakat.

BNPB mencatat setidaknya sampai dengan Rabu (10/12) siang di Provinsi Aceh tercatat 831.124 warga mengungsi dengan korban meninggal dunia 391 jiwa dan 31 orang masih dinyatakan hilang.

Sumatera Utara (Sumut) mencatat 45.965 pengungsi, 340 korban meninggal dunia, dan 128 orang masih hilang. Sedangkan di Sumatera Barat (Sumbar) terdapat 17.412 pengungsi, 238 korban meninggal, dan 93 orang masih hilang.

BNPB menegaskan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi menjadi prioritas utama. Bantuan berupa pangan, air bersih, obat-obatan, serta perlindungan bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia, terus didistribusikan melalui posko pengungsian.

Operasi ini melibatkan koordinasi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan segenap relawan. Menurut Abdul, tim gabungan secara rutin memantau lokasi terdampak, melakukan verifikasi data korban, dan memastikan distribusi bantuan tersalur merata.

Selain itu BNPB juga mendapati penurunan jumlah orang hilang menjadi 252 orang, yang menunjukkan keberhasilan sebagian operasi pencarian dan pertolongan (SAR) di lapangan, meskipun keterbatasan akses dan cuaca ekstrem masih menjadi tantangan.

BNPB juga menekankan manajemen logistik yang baik di posko utama di Aceh Besar, Sumut, dan Sumbar, agar bantuan yang diterima pengungsi cepat tersalurkan. Posko berfungsi sebagai pusat distribusi logistik dan informasi, mendukung kelancaran operasi tanggap darurat dan penanganan pengungsi.

BNPB berkomitmen memonitor perkembangan secara ketat untuk meminimalkan risiko bagi masyarakat terdampak hingga seluruh kebutuhan pengungsi terpenuhi dan operasi SAR berjalan tuntas.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.