Padang (ANTARA) - BPJS Kesehatan kembali menghadirkan inovasi dengan meluncurkan Program Duta Muda BPJS Kesehatan, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan, memperkuat komunikasi publik, serta mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam menjaga keberlanjutan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Program ini menyasar pelajar tingkat SMA/MA/SMK atau sederajat di seluruh Indonesia, guna melahirkan sosok-sosok muda yang inspiratif dan berperan sebagai penyebar pesan edukatif mengenai pentingnya perlindungan jaminan kesehatan bagi masyarakat.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solok, Neri Eka Putri, menjelaskan bahwa program ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk tampil sebagai brand ambassador JKN yang mampu menyampaikan pesan-pesan edukatif melalui berbagai media, baik di lingkungan sekolah maupun di platform digital.
“Melalui Program Duta Muda BPJS Kesehatan, kami ingin mengajak remaja untuk menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat, khususnya teman sebaya, tentang pentingnya jaminan kesehatan. Selain itu, kami juga berharap program ini dapat memperluas jangkauan pesan JKN agar semakin banyak generasi muda yang memahami manfaat serta kewajiban kepesertaan untuk masa depan yang lebih sehat,” ujar Neri.
Salah satu Duta Muda BPJS Kesehatan Cabang Solok, Rahayu Bonika Putri (17), mengungkapkan rasa bangganya dapat dipercaya menjalankan peran ini. Ia menilai, keikutsertaannya dalam program tersebut merupakan kesempatan berharga untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan teman-teman sebayanya mengenai pentingnya jaminan kesehatan.
“Saya merasa senang dan terhormat bisa menjadi bagian dari Duta Muda BPJS Kesehatan. Ini peluang besar bagi saya untuk ikut berperan aktif menyebarkan edukasi tentang pentingnya jaminan kesehatan. Program JKN ini sangat berarti karena memberikan perlindungan kesehatan yang adil dan terjangkau bagi semua orang, termasuk kami sebagai generasi muda. Dengan adanya JKN, kita tidak perlu terlalu khawatir saat menghadapi masalah kesehatan,” tutur Monic, sapaan akrabnya.
Sebagai generasi muda yang peduli pada kesehatan, Monic turut mengajak rekan-rekannya untuk tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga ikut mengedukasi lingkungan sekitar tentang pentingnya jaminan kesehatan. Ia menekankan bahwa pola hidup sehat merupakan langkah awal untuk menjaga kualitas hidup.
“Tanggung jawab kita sebagai generasi muda bukan hanya menjaga diri, tapi juga mengajak orang lain memahami pentingnya jaminan kesehatan. Kita bisa mulai dari hal kecil— seperti memberi tahu keluarga dan teman tentang manfaat JKN, rajin olahraga, makan makanan bergizi, serta menjauhi kebiasaan yang bisa merusak kesehatan,” tambahnya.
Monic juga mengajak generasi muda untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana menjaga kesehatan. Ia mencontohkan penggunaan Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan peserta dalam mengakses layanan, memantau status kepesertaan, hingga melakukan skrining riwayat kesehatan secara mandiri.
“Selain menerapkan gaya hidup sehat, saya juga mengimbau teman-teman untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN dan memanfaatkan fitur skrining riwayat kesehatan. Dengan begitu, kita bisa mengetahui kondisi tubuh lebih dini dan melakukan pencegahan sebelum penyakit muncul,” jelas Monic.
Lebih lanjut, Monic berharap perannya sebagai Duta Muda dapat memberikan dampak positif dan menumbuhkan kesadaran di kalangan remaja mengenai pentingnya jaminan kesehatan. Ia berkomitmen untuk terus menyebarkan semangat gotong royong dalam menjaga keberlanjutan Program JKN.
“Saya ingin terus menyampaikan informasi tentang manfaat JKN dan mengajak teman-teman muda untuk berkontribusi menjaga keberlanjutan program ini. Harapan saya, semakin banyak generasi muda yang memahami pentingnya jaminan kesehatan dan ikut menjaga agar program ini terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan masa depan bangsa,” tutupnya.
