BKKBN Sumbar lantik Duta Genre sosialisasikan program ke generasi muda

id berita padang,erita sumbar,bkkbn,genre,kb

BKKBN Sumbar lantik Duta Genre sosialisasikan program ke generasi muda

BKKBN melantik Duta Gendre Sumbar untuk masing-masing kabupaten dan kota. (antarasumbar/Istimewa)

Pelantikan mereka ini di tengah pandemi dan kita laksanakan menggunakan protokol COVID-19,
Padang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) melantik Duta Genre untuk menyosialisasikan program lembaga tersebut kepada generasi muda guna meminimalkan pernikahan usia anak.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Etna Estelita di Padang, Senin, mengatakan pemilihan Duta Genre Sumbar tahun ini merupakan yang pertama di Indonesia dan cukup berbeda karena dilakukan di tengah pandemi,

“Pelantikan mereka ini di tengah pandemi dan kita laksanakan menggunakan protokol COVID-19,” tambah dia.

Ia mengemukakan secara nasional usia pernikahan anak mulai cukup tinggi yakni di atas umur 21 tahun dan Sumbar berada di peringkat 18 secara nasional dan targetnya peringkat ke-15.

Meski demikian, ada beberapa daerah yang cukup mengkhawatirkan yakni Kepulauan Mentawai, Pasaman, Pesisir Selatan yang perlu intervensi agar tidak terjadi usia nikah anak.

Ia menjelaskan pada 2019 jumlah Total Fertility Rate (TFR) Sumbar diangka 2,75 dan ini agak mengkhawatirkan. Apalagi masa pandemi diperkirakan jumlah angka kelahiran akan meningkat karena aktivitas di rumah semakin meningkat.

“Padahal tahun ini angka TFR dapat ditekan menjadi 2,24. Makanya kita butuh Duta Genre yang nantinya dibekali untuk menyosialisasikan program kita kepada kaum milenial,” terang dia.

Ia mengatakan Duta Genre ini akan ditempatkan masing masing di 19 kabupaten kota di Sumbar agar mereka mampu menginspirasi warga.

Sementara Kasubit BKR, Dedi Agustanto dalam laporannya menyampaikan remaja Indonesia saat ini perlu pembinaan dan penguatan untuk menghadapi dunia di masa akan datang.

Saat ini jumlah remaja atau anak usia 10 hingga 20 tahun di Indonesia sebanyak 67 juta penduduk atau 26,21 persen atau 1 dari 4 penduduk adalah remaja.

Ia mengatakan BKKBN mengembangkan program Gender, untuk menyiapkan rencana berkeluarga.

Saat ini jumlah PIK remaja sebanyak 586 kelompok, PKBR 568 kelompok yang tersebar di seluruh daerah.

“Program ini ikut membentuk karakter remaja, untuk menghindari perkawinan usia dini, penyimpangan seksual termasuk juga bahaya narkoba,” ujar dia.