Jakarta (ANTARA) - Tidak banyak yang tahu bila Tanggal 28 September itu menjadi hari penting bagii insan dan Pertambangan dan Energi, yakni Hari Jadi Pertambangan dan Energi.
Momentum peringatan Pertambangan dan Energi berakar dari peristiwa heroik 28 September 1945, saat sekelompok pemuda mengambil alih kantor Chisitsu Chosasho dari pihak Jepang di Bandung, yang kemudian menjadi cikal bakal Jawatan Tambang dan Geologi.
“Hari ini kita mengenang para tokoh Pertambangan Indonesia yang telah berjasa besar, dan pengorbanannya menjadi teladan bagi kita semua,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi Ke-80, Minggu.
Peringatan Hari Jadi ke-80 Pertambangan dan Energi diwarnai dengan upacara tabur bunga di sejumlah makam tokoh bangsa yang telah mempersembahkan pengabdian luar biasa bagi bangsa Indonesia, terutama dalam sektor energi dan sumber daya mineral.
Upacara tabur bunga dipimpin langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Minggu (28/9). Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati memimpin kegiatan upacara tabur bunga di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta, di mana salah satu tokoh pertambangan Indonesia yaitu almarhum Chaerul Saleh dimakamkan.
Mewakili keluarga almarhum Chaerul Saleh, Artauli RMP Tobing menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan Kementerian ESDM. Ia berharap sektor ESDM semakin berkembang untuk kepentingan bangsa. Acara tabur bunga turut dihadiri Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, Iwan Prasetya Adhi, serta Sekretaris BPH Migas Patuan Alfon S.\
