Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi meresmikan jembatan sebagai akses baru bagi masyarakat untuk menuju ke Rumah Sakit (RS) Universitas Andalas (Unand) yang berlokasi di Kelurahan Limau Manis Selatan, Padang pada Selasa (17/6).
"Alhamdulillah pada hari ini diresmikan jembatan sebagai dukungan akses yang bisa memudahkan masyarakat menuju ke Rumah Sakit Unand," kata Gubernur Mahyeldi usai peresmian, di Padang.
Ia mengatakan progres pembangunan jembatan tersebut sudah dimulai sejak 2023 dengan sumber anggaran berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi senilai Rp13 miliar lebih.
Ia menyebutkan kehadiran jembatan ini akan memudahkan akses bagi masyarakat yang datang dari arah Kabupaten Solok maupun Pesisir Selatan via Indarung, Kota Padang.
"Dengan adanya akses ini maka masyarakat yang hendak berobat atau membutuhkan penanganan medis di Rumah Sakit Unand bisa lebih mudah," katanya.
Untuk diketahui jembatan yang baru diresmikan itu memiliki bentang mencapai 90 meter, berdiri di atas aliran sungai yang selama ini tidak bisa diseberangi oleh kendaraan.
Mahyeldi mengatakan pembangunan jembatan itu tidak hanya berkat kinerja pemerintah provinsi saja, namun juga adanya kontribusi dari pihak kampus Unand, Rumah Sakit, serta dukungan dari warga setempat.
Lahan tempat jembatan dibangun adalah milik warga Pauh dari kaum Suku Tanjung (Minangkabau) bernama Asneti yang rela mewakafkan tanahnya untuk pembangunan.
Sebelum dibangun, di atas lahan tersebut berdiri satu rumah semi permanen yang kemudian dirubuhkan, serta berbagai tanaman dan tumbuhan.
"Saya rela melepaskan tanah dengan harapan jembatan ini membuka akses jalan, membuat kampung ramai sehingga ekonomi juga tumbuh," terang Asneti yang merupakan pensiunan pegawai Rumah Sakit HB Saanin Padang.
Sementara itu Rektor Unand Efa Yonenedi mengatakan pembangunan jembatan tersebut tidak sekadar menghadirkan konektivitas fisik antara dua titik wilayah saja.
Akan tetapi tetapi menjadi simbol kebersamaan dalam menjembatani harapan masyarakat terhadap akses layanan kesehatan yang cepat, aman, dan bermartabat.
"Jembatan ini merupakan bagian penting dari pengembangan kawasan Rumah Sakit Unand yang kami rancang sebagai rumah sakit pendidikan sekaligus Tempat Evakuasi Akhir (TEA) dalam mitigasi bencana di Kota Padang," jelasnya.
Pihaknya percaya kehadiran jembatan akan mempermudah akses transportasi terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Limau Manis dan sekitarnya.
Para tenaga medis, pasien, mahasiswa kedokteran, serta masyarakat umum kini memiliki jalur yang lebih layak dan efisien untuk menuju ke RS UNAND.
Efa Yonnedi menyatakan bahwa Unand akan terus berkomitmen menjadi kampus yang memberikan kontribusi positif tidak hanya di bidang akademik dan riset, tetapi juga dalam menjawab kebutuhan nyata masyarakat.
Infrastruktur seperti jembatan dan jalan adalah contoh konkret bahwa kampus tidak berdiri sendiri, tetapi tumbuh bersama masyarakat yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari ekosistem pendidikan dan pembangunan.
Pada bagian lain, acara peresmian jembatan itu dihadiri oleh berbagai pihak mulai dari civitas akademis Unand, jajaran direksi rumah sakit, organisasi perangkat daerah di bawah Pemprov Sumbar, camat, lurah, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Limau Manis, Polisi, TNI, dan lainnya.