Pemkab Agam usulkan Rp119 miliar ke pemerintah pusat perbaiki fasilitas rusak

id Pemkab Agam,Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal,Agam, Sumatera Barat,banjir lahar dingin Gunung Marapi

Pemkab Agam usulkan Rp119 miliar ke pemerintah pusat perbaiki fasilitas rusak

Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal. Dok ANTARA/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengusulkan dana sebesar Rp119 miliar ke pemerintah pusat untuk memperbaiki fasilitas yang mengalami rusak dampak banjir lahar dingin Gunung Marapi melanda daerah itu pada 2024.

"Usulan tersebut telah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum," kata Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal di Lubuk Basung, Senin.

Ia mengatakan dana Rp119 miliar itu untuk memperbaiki 53 titik irigasi, tiga titik penanganan atau pemilihan sungai.

Setelah itu 10 titik usulan jalan dan 14 titik usulan jembatan tersebar di kecamatan terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi.

"Usulan itu berdasarkan pendataan fasilitas rusak yang kita lakukan pascabencana itu 2024," katanya.

Ia mengatakan disamping itu juga telah dianggarkan melalui DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam pada 2024 dengan kegiatan rehab daerah irigasi Tabiang, Nagari atau Desa Lasi dengan anggaran Rp1 miliar.

Lalu usulan rencana kerja pada 202 daerah irigasi Batu Asahan Nagari Canduang Koto Laweh Rp1 miliar dan daerah irigasi Balantiak Nagari Sungai Pua Rp700 juta.

Pembangunan tiga unit sabo dam direncanakan akan dilaksanakan pada Juli 2025 yang berlokasi di sungai Batang Kataik Ampuah Kubu Sarunai Nagari Bukik Batabuh dan Madang Satu Nagari Sungai Pua, Canduang Koto Laweh dengan total anggaran Rp90 miliar.

"Pembangunan itu dilaksanakan oleh Kementrian PU Dirjen SDA melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V," katanya.

Ia mengakui bakal meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui BNPB untuk mendapatkan bantuan berupa pembangunan jembatan dua unit, perbaikan tanggul irigasi empat titik.

Lalu pembangunan SD 03 Koto Tuo Kecamatan Ampek Koto, pembangunan rumah terpadu sebanyak 80 unit, pembangunan sabo dam satu unit.

Setelah itu optimalisasi lahan masyarakat yang terkena bencana alam dan bantuan DSP stimulan rumah untuk perbaikan dan pembangunan kembali.

"Pada 2025-2026 kami juga sudah mengajukan proposal bantuan rehabilitasi rekonstruksi pascabencana ke Kementrian terkait untuk pekerjaan sabo dam dan pengerukan sungai melalu BWSS," katanya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.