Lubuk Sikaping (ANTARA) - Lewat berbagai programnya, legislator Sumatera Barat, Khairuddin Simanjuntak, wujudkan harapan banyak petani di daerah pemilihannya (Dapil) Pasaman dan Pasaman Barat.
Salah satu bukti nyatanya, ialah saat Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Barat ini meninjau Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) Jalan Usaha Tani (JUT) Tanjung Betung, Nagari Tanjung Betung, Kec Rao Selatan, Kabupaten Pasaman.
"Hari ini saya ketua Komisi II Dprd Provinsi Sumatera Barat bersama dinas pertanian provinsi dan masyarakat meninjau langsung jalan usaha tani (JUT) yang akan di bangun tahun ini," ujar ayah tiga anak ini, Jumat.
Untuk TA 2025, sebanyak 10 paket jalan produksi pertanian segera dibangun. Dengan pagu anggaran sebesar Rp2,6 miliar.
"Semoga ini menjadi langkah awal yang penting dalam memastikan kesiapan pembangunan jalan produksi pertanian tahun 2025 di Provinsi Sumatera Barat," katanya.
Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di kabupaten Pasaman. seperti Kec Dua Koto, Panti, Padang Gelugur, Rao Selatan dan Rao.
"Diharapkan, nantinya ini dapat mendukung kelancaran distribusi hasil tani, meningkatkan produktivitas petani, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian," katanya.
Di Periode ke duanya sebagai legislator Sumbar dari Dapil Pasaman-Pasaman Barat, pembangunan sarana prasarana pertanian itu kian masif dilakukan.
Tidak hanya jalan produksi pertanian, sarana prasarana pra dan pasca panen juga tidak luput dianggarkan. Yakni, berupa Handtraktor, Cultivator dan Becak Motor untuk kelompok tani di daerah itu.Termasuk bantuan benih padi unggul utk petani sebanyak 50 ton lebih.
"Ini merupakan komitmen bersama antara legislatif dan eksekutif untuk pembangunan di Sumbar dan menjadi kunci suksesnya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat. Ini selaras pula dengan programnya pak Prabowo, mewujudkan ketahanan pangan nasional," imbuhnya.
Ia menambahkan, ingin mewujudkan kembali kejayaan Pasaman sebagai salah satu daerah lumbung beras di Sumatera Barat.
"Dulu, pernah kita dengan slogan 'Bareh Tapuih' yg terkenal. Tapi kini, slogan itu seolah tenggelam. Semangat itu yg coba kita bangkitkan kembali," imbuhnya.
Ia berharap, para petani tidak patah arang dalam mengelola sektor yang menjadi penyumbang PDRB terbesar di daerah itu. Untuk itu, kata Bang Juntak, petani harus disejahterakan.
"kuncinya, petani harus disejahterakan. Berikan mereka (petani,red) berbagai kebijakan dan program yg berpihak, insyaallah petani akan maju dan sejahtera," ujarnya.
