Padang (ANTARA) - Kepolisian menurunkan tim gabungan untuk mengusut insiden kecelakaan yang dialami oleh bus ALS di Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa (6/5) yang telah menelan 12 korban jiwa.
"Pada hari ini tim gabungan telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam terhadap peristiwa," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq di Padang, Rabu.
Ia mengatakan tim gabungan yang diturunkan adalah dari Satuan Lalu Lintas Polresta Padang Panjang, Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar, dan Korlantas Mabes Polri.
Menurutnya tim telah melakukan peninjauan di tempat kejadian kecelakaan, mengambil gambar atau visual, serta menggunakan alat khusus milik Korlantas Mabes Polri.
Ala milik Mabes Polri tersebut nantinya akan menghasilkan simulasi kejadian demi mendukung upaya pembuktian secara ilmiah (Scientific Investigation).
"Namun demikian ini hanya salah satu bagian dari upaya mengumpulkan bukti yang diperlukan, di samping itu keterangan para saksi, korban, dan lainnya juga diperlukan," katanya.
Reza mengatakan kasus kecelakaan bus yang menewaskan 12 orang serta mengakibatkan 22 orang luka-luka itu akan ditangani oleh Polresta Padang Panjang.
Sementara itu pihak Direktorat Lalu Lintas Polda serta Mabes Polri sifatnya hanya memberikan dukungan, asistensi, dan supervisi supaya penyelidikan berjalan dengan optimal.
Ia mengatakan sampai sekarang pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus, karena masih mendapatkan penanganan serta perawatan medis.
"Demi alasan kemanusiaan pemeriksaan kami tunda dulu, tunggu sampai yang bersangkutan pulih baik secara fisik maupun psikologis. Sopir juga turut menjadi korban dalam peristiwa," jelasnya.
Reza menerangkan bus ALS nahas dengan nomor polisi B 7512 FGA itu kini telah diamankan pihak Kepolisian sebagai barang bukti.
Hingga Rabu siang jumlah korban tewas dalam kejadian masih tercatat sebanyak 12 orang, tidak ada penambahan dari data Selasa (6/5).