Libur Lebaran, bunga rafflesia dan bangkai mekar bersamaan dalam satu hamparan

id bunga rafflesia-bangkai mekar agam,Agam, Sumatera Barat

Libur Lebaran, bunga rafflesia dan bangkai mekar bersamaan dalam satu hamparan

Bunga rafflesia Arnoldii dan bunga bangkai yang mekar. Dok HO/BKSDA Sumbar

Lubukbasung (ANTARA) - Satu individu bunga rafflesia jenis arnoldii dan bunga bangkai jenis amorphopalluss titanum mekar sempurna secara bersamaan dalam satu hamparan di Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat saat libur Idul Fitri 1446 Hijriyah.

Pegiat Wisata Palupuh Joni Hartono di Lubuk Basung, Senin, mengatakan bunga rafflesia mekar di Cagar Alam Batang Palupuh dan bunga bangkai amorphopalluss titanum mekar dekat jalan lintas sumatra menghubungkan Kota Bukittinggi menuju Pasaman dengan jarak sekitar 50 meter dari jalan tersebut.

"Bunga ini mekar satu hamparan dengan jarak sekitar dua kilometer," katanya.

Ia mengatakan kunjungan wisata ke lokasi bunga rafflesia dan bangkai tidak begitu ramai saat libur Idul Fitri.

Ini mengingat bahwa kunjungan terbanyak berasal dari wisatawan mancanegara dari beberapa negara Eropa, Asia dan Amerika.

Namun dengan kondisi Lebaran, para wisatawan berkurang berkunjung akibat hotel penuh dan ditambah harga kamar cukup tinggi.

"Ini penyebab kunjungan wisatawan ke bunga berkurang dan biasanya sangat ramai," katanya.

Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra menambahkan bunga rafflesia bersamaan mekar dengan bunga bangkai yang pernah terjadi dalam satu hamparan.

"Ini cukup langka biasanya mekar secara bersama hanya bunga rafflesia atau bunga bangkai. Namun ini secara bersama bunga rafflesia dan bangkai," katanya.

Lokasi mekar bunga langka dan dilindungi itu berada di habitat bunga rafflesia jenis arnoldii.

Cagar Alam Batang Palupuh yang memiliki luas area 3,4 hektare merupakan kawasan konservasi flora langka, khususnya rafflesia arnoldi, yang pertama kali ditemukan pada 1930.

Sejak ditemukan bunga langka di lokasi tersebut, kawasan itu kemudian ditetapkan sebagai Cagar Alam Batang Palupuh oleh Pemerintah Belanda lewat Gubernur Besluit No 3 STBL No 402 pada 14 November 1930.

"Hampir setiap bulan bunga rafflesia tersebut mekar di lokasi itu," katanya.

Bunga rafflesia dan bangkai termasuk puspa yang dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 sebagaimana telah diubah Undang-Undang 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Menteri LHK Nomor 106 Tahun 2018.

Perbedaan bunga rafflesia dan bangkai. Untuk bunga rafflesia hidup sebagai parasit pada inangnya, tidak punya akar, batang, dan daun.

Sedangkan bunga bangkai hidup dalam dua fase, fase vegetatif dan fase generatif, punya akar, batang, dan daun.

"Bunga bangkai memiliki batang dan tumbuh di atas umbinya sendiri. Bunga rafflesia tidak memiliki akar, batang, dan daun," katanya.

Bunga rafflesia hidup dengan menyerap nutrisi tanaman induk atau inangnya. Bunga rafflesia hanya dapat tumbuh di pohon tetrastigma, sejenis anggur hutan dan bunga rafflesia memiliki siklus hidup yang pendek.

Sementara cara berkembang biak bunga bangkai berkembang biak melalui biji dan umbi. Rafflesia berkembang biak melalui hasil pembuahan jantan dan betina.