IHSG ditutup melemah, pasar "wait and see" RDG BI dan FOMC The Fed

id Indeks Harga Saham Gabungan,Bursa Efek Indonesia,IHSG,BEI,Indonesia Stock Exchange,IDX,Saham,Stock,Market,Investasi,Burs

IHSG ditutup melemah, pasar "wait and see" RDG BI dan FOMC The Fed

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sufmi Dasco Ahmad bersama Ketua Komisi XI DPR RI Muhamad Misbakhun, Wakil Ketua Komisi XI Mohamad Hekal, Wakil Ketua Komisi XI Fauzi Amro, Wihadi Wiyanto, serta Putri Komarudin disambut oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif OJK Inarno Djajadi dalam kunjungan ke Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025) (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve (The Fed).

IHSG ditutup melemah 248,56 poin atau 3,84 persen ke posisi 6.223,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 20,34 poin atau 2,79 persen ke posisi 709,01.

“IHSG tidak berdaya dan terkena trading halt yang kemungkinan dipengaruhi sikap pelaku pasar yang merespons kekhawatiran kondisi ekonomi dalam negeri,” ujar Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus atau Nico dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil pertemuan RDG BI pada Rabu (19/3) besok, serta menantikan hasil pertemuan FOMC The Fed pada Kamis (20/3) dini hari WIB.

Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh LPEM UI mengungkapkan bahwa mayoritas 55 persen ekonom sepakat bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini memburuk dibandingkan tiga bulan lalu.

Sebelumnya, pasar juga diselimuti kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dampak dari kondisi melebarnya defisi APBN, dan juga respons pasar menyikapi keraguan terhadap sovereign wealth fund (SWF), penurunan saham-saham Indonesia oleh lembaga Morgan Stanley dan Goldman Sachs.

Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Senin (17/3) bahwa pemimpin China Xi Jinping akan segera mengunjungi Washington di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

Donald Trump dalam pidatonya di Washington, mencatat kunjungan terbaru dari para pemimpin dunia lainnya dan mengatakan kunjungan Xi akan terjadi dalam waktu dekat.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau semua sektor melemah yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 10,13 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor energi yang masing- masing turun sebesar 6,27 persen dan 3,42 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu XISB, FMII, FWCT, ANJT dan MINE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DCII, FORU, LIVE, TPIA dan UANG.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.536.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,18 miliar lembar saham senilai Rp18,97 triliun. Sebanyak 126 saham naik,584 saham menurun, dan 247 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 448,90 poin atau 1,20 persen ke 37.845,42, indeks Shanghai menguat 3,63 poin atau 0,11 persen ke 3.429,76, indeks Kuala Lumpur menguat 15,66 persen atau 1,04 poin ke posisi 1,527,81, dan indeks Straits Times menguat 31,60 poin atau 0,82 persen ke 3.890,96.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah, pasar "wait and see" RDG BI dan FOMC The Fed

notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com