Sampai Sabtu dini hari pukul 00.00 WIB, petugas pemantau juga merekam sebanyak 20 kejadian gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo maksimum 6-25 mm dan durasi 6-25 detik.
Menurut dia, untuk gempa vulkanik dalam terekam sebanyak 15 kejadian dengan amplitudo maksimum 9-40 mm dan durasi 9-25 detik. Sementara tremor menerus sejak pukul 20.43 WIB dengan amplitudo maksimum 0,5-1 mm atau yang dominan 0,5 mm.
"Rekaman kegempaan selama periode yang sama (1-15 Maret) didominasi oleh gempa hembusan. Jumlah dan jenis gempa yang terekam terdiri atas1003 kali gempa hembusan, 2 kali gempa vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 17 kali gempa tektonik jauh," kata dia.
Badan Geologi sampai saat ini masih menetapkan status aktivitas vulkanik Gunung Kerinci berada pada Level II atau Waspada.
Atas kondisi tersebut, masyarakat ataupun wisatawan sementara ini diminta untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, serta tidak terpancing oleh informasi yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci.
"Ikuti arahan petugas dari instansi yang berwenang. Badan Geologi akan terus berkoordinasi dengan BNPB, BMKG, kementerian - lembaga terkait dan pemerintah daerah," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi larang daki puncak Gunung Kerinci karena gempa meningkat