Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) Pasar untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan puasa Ramadan 2025 ini.
"Kami lakukan peninjauan lapangan memastikan cukup atau tidak bahan pokok serta menerima masukan dan saran dari kalangan pedagang sekaligus pembeli di pasar rakyat menyambut Ramadan," kata Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, Senin.
Ibnu Asis memimpin Sidak bersama Forkopimda ke Pasar Sayur Aur Kuning dan beberapa lokasi di Pasar Bawah, Kota Bukittinggi.
"Dari pantauan kami, ketersediaan bahan pokok saat ini dalam kondisi cukup. Diperkirakan dua hingga tiga pekan masih aman," kata Ibnu.
Ia mengungkap adanya kecenderungan turunnya daya beli masyarakat saat ini meski tidak terjadi penimbunan atau tersendatnya ketersediaan bahan pokok.
"Insya Allah segera membaik, pasar kembali ramai di hari-hari mendekati Ramadan," katanya.
Saat Sidak, Wakil Wali Kota juga mendapati keluhan dari pedagang terkait kondisi pasar yang kurang tertata saat ini.
"Kami akan memenuhi harapan dari pedagang untuk pasar yang lebih rapi," katanya.
Pedagang bahan pokok, Suryani (52) mengungkap adanya kenaikan harga seperti biasanya menjelang Ramadan.
"Untuk daya jual beli masih belum meningkat. Biasanya di tiga hari sebelum Ramadan pembeli akan ramai. Soal harga ada kenaikan khsusunya bawang dan cabai," katanya.
Harga cabai merah berkisar di angka Rp 45 ribu dan Rp 50 ribu per kilogramnya. Harga ini berkemungkinan naik saat kondisi cuaca tidak bersahabat.
"Sebelumnya bulan lalu mencapai harga Rp 80 ribu akibat cuaca buruk dan kurangnya pasokan cabai dari Jawa, Aceh dan Medan," katanya.
Sementara harga bawang merah Rp 31 ribu per kilogram, harga ini naik dibanding minggu lalu yang hanya seharga Rp 28 ribu per kilogramnya.
Selain itu, terdata untuk harga telur ayam 27.400 per kilogram, daging sapi di harga Rp 150 ribu dan minyak goreng Rp 15 ribu per liter.
