BPBD catat kerusakan akibat bencana alam Pasaman di 2024 capai Rp18,8 Miliar

id bencana alam Pasaman,Bupati Pasaman, Sabar AS ,bpbd pasaman

BPBD catat kerusakan akibat bencana alam Pasaman di 2024 capai Rp18,8 Miliar

Bupati Pasaman, Sabar AS bersama tim gabungan BPBD, TNI-Polri meninjau penanganan banjir dan longsor beberapa waktu lalu.(ANTARA/dok. Heri Sumarno)

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat mencatat total kerusakan materil akibat bencana alam sepanjang tahun 2024 didaerah itu mencapai Rp18,8 miliar.

Plt. BPBD Pasaman, Dedi melalui Kabid rehabilitasi dan rekonstruksi, Donny mengatakan total kerusakan tersebut dodominasi sektor infrastruktur yang dilanda bencana alam.

"Total kerusakan materil akibat bencana alam di Pasaman sepanjang tahun 2024 sekitar Rp18.839.450.000,-. Paling banyak yang terdampak mengalami kerusakan di infrastruktur. Kerusakan materil ini selalu kita laporkan ke BNPB Pusat agar bisa ditindaklanjuti," terang Kabid rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD Pasaman, Donny, Rabu.

Bencana alam yang terjadi di Pasaman kata dia didominasi oleh banjir, dan tanah longsor.

"Akibatnya infrastruktur baik jalan, jembatan, bangunan mulai dari rumah warga, sekolah, puskesmas dan fasilitas umum lainnya mengalami kerusakan terdampak bencana alam tersebut. Disamping banjir dan longsor juga menimbun areal pertanian, persawahan yang akhirnya menyebabkan gagal panen," tambahnya.

Namun kata Donny total kerusakan materil dari bencana alam ini mengalami penurunan dibanding tahun 2023 lalu.

"Karena jumlah kejadian bencana alam banjir dan longsor juga menurun dibanding tahun 2023 lalu," katanya.

Dalam penanganan bencana kata dia pihak BPBD Pasaman masih belum dilengkapi alat excavator mini maupun beku loader guna mempercepat proses pembersihan material longsor.

"Minimal kita punya 1 unit excavator mini dan 1 unit beku loader sendiri. Sehingga kalau terjadi longsor bisa teratasi dengan cepat. Saat ini kita hanya mengandalkan alat berat milik PUPR Pasaman, makanya terkadang proses penanganan bencana sedikit terlambat," katanya.

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman, Desrianti mencatat ada 136 kejadian bencana alam yang menimpa daerah Kabupaten Pasaman sepanjang tahun 2024 lalu.

"Untuk Banjir 15 kejadian, longsor 24 kemudian disertai pohon tumbang 84 kejadian. Angin kencang (puting beliung) 4 kejadian, banjir bandang 1, kebakaran hutan lahan (karhutla) 3, orang hilang 3, dan orang hanyut 2 kejadian," terang Desrianti.

Desrianti menyampaikan ada beberapa faktor daerah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sering mengalami tanah longsor dan banjir salah satunya Faktor Alam.

Dimana secara Topografi, Wilayah Pasaman memiliki topografi yang berbukit-bukit dan bergunung-gunung, sehingga meningkatkan risiko tanah longsor.

"Kemudian, Pasaman memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, yang dapat memicu tanah longsor dan banjir. Sungai-sungai besar seperti Sungai Pasaman, sungai batang sumpur membentang sampi Sungai Kampar dapat menyebabkan banjir," katanya.

Disamping itu penebangan hutan secara liar dapat meningkatkan risiko tanah longsor. Pembukaan lahan pertanian dan perkebunan dapat memperburuk kondisi tanah.

"Pasaman terletak di daerah yang rawan gempa dan memiliki struktur geologi yang tidak stabil. Tanah liat yang mudah tererosi dapat memicu tanah longsor. Musim hujan yang panjang dapat memicu banjir dan tanah longsor," katanya.

Pemerintah daerah setempat kata dia terus melakukan upaya mitigasi bencana baik melalui menghijaukan kembali hutan dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.

"Membangun infrastruktur tahan bencana seperti jalan, jembatan, dan bendungan. Menetapkan kawasan rawan bencan. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana," tutupnya.