Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat membina dua taman baca masyarakat (TBM) yakni di Desa Mangguang dan Desa Air Santok guna meningkatkan minat baca dan literasi warga di daerah itu.
"TBM di Air Santok sudah mendapatkan bantuan koleksi buku dari Perpustakaan Nasional sebanyak 1.000 koleksi, sedangkan yang di Mangguang masih dalam proses pengusulan," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pariaman Muhammad Syukri di Pariaman, Kamis.
Diketahui di taman baca masyarakat itu tidak saja menyediakan buku untuk bahan bacaan pengunjung namun juga literasi dengan melaksanakan kegiatan produktif.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya mendorong banyak berdiri taman baca masyarakat guna memperkuat literasi warga sehingga pengetahuan dan keterampilan masyarakat meningkat.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan minat baca dan literasi warga di daerah itu yang salah satu upayanya yaitu membangun perpustakaan representatif.
Di perpustakaan tersebut, tidak saja menyediakan banyak koleksi buku namun juga akan melaksanakan kegiatan pelatihan dan kegiatan guna meningkatkan literasi.
"Pengunjung taman baca juga akan kami undang ke Perpustakaan untuk mengikuti program literasi," katanya.
Meskipun Perpustakaan tersebut baru dibangun sehingga masih banyak fasilitas yang harus dibangun salah satunya untuk pemutaran film edukasi namun pada 2025 Perpustakaan tersebut mendapatkan dana alokasi khusus untuk melaksanakan kegiatan literasi.
"Kegiatannya berupa pemberdayaan masyarakat, lomba-lomba dan hal lainnya," ujarnya.
Syukri mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan fasilitas perpustakaan tersebut sehingga dapat menjadi pusat literasi di Pariaman sesuai dengan rencana awal fasilitas itu dibangun.
Sebelumnya, Warga di Desa Air Santok, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat Ai Kurnia Sari mendirikan taman baca di rumahnya guna mengedukasi anak di daerah itu agar gemar membaca sejak dini serta meminimalisir ketergantungan generasi muda dari pengaruh gawai.
"Saya ingin anak-anak suka membaca dan meminimalisir bermain 'game' (permainan) di gawai oleh anak-anak," kata Ai Kurnia Sari di Pariaman.
Ia mengatakan motivasi dirinya mendirikan taman baca tersebut karena berdasarkan data minat baca penduduk Indonesia masih rendah sehingga untuk meningkatkannya dapat dilakukan dengan hal kecil salah satunya menyediakan bacaan dan melaksanakan kegiatan yang menarik bagi anak.
Menurutnya bermain di gawai dapat mengurangi waktu produktif anak baik untuk membaca dan belajar maupun aktivitas lainnya yang dapat membantu perkembangan tubuh dan otak anak.