Bukittinggi (ANTARA) - Penerapan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming) menjadi salah satu upaya mengembangkan kelompok usaha tani ternak sekaligus meningkatkan taraf ekonominya.
Meskipun telah banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia namun hasil yang didapatkan oleh masyarakat belum merata secara maksimal.
Akibatnya kelompok tani ternak hanya mengandalkan satu sektor usaha saja, sementara yang lainnya tidak optimal dilaksanakan.
Hal ini juga terjadi pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Indah Sari Nagari Kamang Hilia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kelompok wanita tani (KWT) Indah Sari merupakan kelompok tani yang cukup produktif, kelompok ini memproduksi “kerupuk kamang” yang merupakan salah satu makanan kearifan lokal daerah Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dalam sehari kelompok tani ini menggunakan rata-rata 500 kg ubi kayu per hari untuk memproduksi “kerupuk Kamang”, dari 700 kg per hari ini 15% nya atau kira kira 100 kg merupakan kulit yang menjadi limbah sampingan (by product) yang dapat mencemari lingkungan.
Selain mengolah kerupuk Kamang KWT Indah Sari ini juga berprofesi sebagai petani dan peternak, akan tetapi kegiatan sebagai petani, peternak dan pengolah kerupuk Kamang ini belum terintegrasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut dosen-dosen Fakultas Sains Sosial dan Pendidikan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi bidang Pertanian dan Peternakan berinisiatif untuk membina KWT Indah Sari dalam penerapan Integrated Farming dalam bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini didanai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun anggaran 2024 yang diketuai oleh Dr. Hera Dwi Triani, S.Pt, MP dengan anggota Dr. Ir. Resolinda Harly, MP dan Reni Elmiati, SP, MP.
Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk efisiensi biaya dan ketahanan pangan keluarga dengan penerapan integrated farming, beberapa kegiatan yang dilakukan adalah mengolah limbah pertanian berupa jerami padi dan by product kerupuk kamang berupa kulit ubi kayu menjadi pakan ternak, mengolah limbah peternakan berupa feces dan urine menjadi kompos dan pestisida nabati serta menanam tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran menggunakan kompos dan pestisida nabati yang telah diproduksi untuk ketahanan pangan keluarga.
Pengabdian masyarakat ini merupakan aplikasi hasil riset ketua dan anggota kepada masyarakat. Ketua pengabdian masyarakat Dr. Hera Dwi Triani, S.Pt, MP yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menyelesaikan program doktornya pada Universitas Andalas, pada risetnya telah menemukan bakteri yang sangat efektif meningkatkan kualitas limbah ubi kayu dengan menurunkan asam sianida, serat kasar dan meningkatkan protein kasar sehingga limbah ubi kayu yang difermentasi menggunakan bakteri hasil temuan ini telah terbukti dapat menurunkan biaya pakan.
Selain itu kompos dan pestisida alami juga telah diteliti sebelumnya oleh anggota pengabdian masyarakat lainnya yakni Reni Elmiati, SP, MP dan Dr. Resolinda Harly.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat di KWT Indah Sari ini para dosen LLDIKTI Wilayah X dpk Universitas Prima Nusantara ini yaitu Dr. Hera Dwi Triani, S.Pt, MP dan Dr. Ir. Resolinda Harly yang didampingi Prof. Dr. Ir. M. Amri, MP dan Prof. Dr. Ristapawa Indra, M.Pd juga menyerahkan bantuan alat berupa mesin choper 17pk untuk pengolahan pakan dan kompos.
KWT Indah Sari mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada tim pelaksana pengabdian masyarakat dan Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek yang telah memberi bantuan dan membina kelompoknya.
Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama mengatasi permasalahan limbah dan efisiensi biaya pupuk dan pakan ternak. Diharapkan tanaman berupa sayur-sayuran yang sedang ditanam nanti tumbuh subur dengan pupuk kompos dan pestisida hasil olahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang pada akhirnya akan menurunkan pengeluaran.*
Penulis : Dr. Hera Dwi Triani, S.Pt, MP dan Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Sains Sosial dan Pendidikan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Berita Terkait
Masyarakat namai Harimau Sumatra yang masuk perangkap Gadih Mudiak Aia
Jumat, 15 November 2024 21:05 Wib
Dukung layanan pengaduan masyarakat, PT Semen Padang serahkan delapan unit komputer untuk Polresta Padang
Jumat, 15 November 2024 14:36 Wib
Ali percaya Program JKN akan terus beri jaminan kesehatan mumpuni untuk masyarakat Indonesia
Selasa, 12 November 2024 18:49 Wib
Warga Padang Siap Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Senin, 11 November 2024 20:36 Wib
Pemerintah ajak masyarakat utamakan kesehatan
Senin, 11 November 2024 18:26 Wib
Masyarakat Indonesia sambut hangat kedatangan Prabowo di Washington DC
Senin, 11 November 2024 13:54 Wib
Layanan "Lapor Mas Wapres" dibatasi 50 aduan per hari
Senin, 11 November 2024 13:50 Wib
Wapres Gibran buka pengaduan masyarakat lewat istana dan WhatsApp
Senin, 11 November 2024 5:51 Wib