Padang (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Suharti, meresmikan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan Universitas Negeri Padang (UNP), di Kampus Air Tawar Kota Padang. Sumatera Barat.
“Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan layaknya menjadi jantung dari universitas, bukan rektoratnya. Karena di sinilah tempat bertemunya sivitas akademika, dosen, mahasiswa mencari informasi dan tumbuhnya inovasi” katanya di Padang, Senin.
Ia mengatakan dari pengalamannya kuliah di luar negeri, perpustakaan yang ada di kampus-kampus terbaik di dunia, terbuka 24 jam dan tidak pernah sepi.
“Dulu memang barangkali buku paling utama, tapi dengan kemajuan teknologi dan dunia digital yang semakin maju, informasi digital juga sudah semakin banyak. Meski demikian tidak berarti tempat ini tidak dibutuhkan,” lanjutnya.
Ia berharap, kehadiran Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan UNP, dapat menjadi tempat bagi mahasiswa berdiskusi menyelesaikan tugas, membahas isu terkini, dan kampus adalah tempat mereka mencari solusi bagaimana bisa berkontribusi bagi perguruan tinggi dan juga negara.
“Kami juga mengapresiasi mahasiswa yang meminta, dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait Uang Kuliah Tunggal,” sebutnya.
Dia menambahkan UNP mendapatkan banyak kemudahan karena statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), dan merespon dengan cepat perubahan.
“Dengan status PTNBH, UNP dengan mudah mendapatkan izin untuk membuka program studi baru, yang belum tentu bisa didapatkan oleh perguruan tinggi yang belum berstatus PTNBH,” jelasnya.
Ia menyebutkan berdasarkan data dari Ditjen Dikti, saat ini ada sekitar 9,8 juta mahasiswa di Indonesia, yang harus dipastikan lulus dengan nilai yang berkualitas, dan memiliki nilai tambah dari pembelajaran yang mereka peroleh selama kuliah.
“Kami juga menghargai upaya-upaya yang dilakukan oleh UNP untuk memastikan kualitas makin terjamin, masyarakat dan mahasiswa juga tidak terbebani dengan peningkatan UNP, yang membutuhkan kerja keras semua pihak,” katanya.
Sementara itu rektor UNP Prof. Ganefri dalam sambutannya menyebutkan Gedung Pusat Informasi dan Perpustakaan UNP, dibangun selama dua tahun, yang dananya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Ganefri melanjutkan total luas gedung 11.100 meter persegi, terdiri dari enam lantai, yang masing-masing lantai memiliki luas 1.800 meter persegi.
“Saya menyampaikan kepada Bapenas, sebagai perguruan tinggi E-Libraly yang kita ambil suasana belajarnya, karena saya melihat dosen dan juga mahasiswa senang belajar dengan kondisi yang nyaman, eksklusif dan menyenangkan,” katanya.
Ganefri menambahkan perpustakaan UNP dirancang secara digital, dan untuk mendekatkan sumber belajar dengan mahasiswanya.
Sementara itu biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung perpustakaan UNP tersebut berjumlah sekitar Rp117 miliar, dimana Rp92 miliar untuk pembangunan fisik, dan sisanya untuk mobiler, dan pengadaan peralatan dan mesin.