Padang (ANTARA) - Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) menggelar pelatihan dan simulasi Disaster Victim Identification (DVI) demi menguatkan kemampuan personel menghadapi situasi bencana.
Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari yakni Senin dan Selasa (28/5) di Kantor Polda Sumbar, diikuti oleh Personel Kepolisan dan instansi lainnya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keilmuan serta meningkatkan kesiapan dan kemampuan tim DVI dalam menangani situasi darurat yang melibatkan korban massal di lapangan," kata Kepala Biddokkes Polda Sumbar melalui dr Eka Purnama di Padang, Selasa.
Ia mengatakan kemampuan personel harus terus ditingkatkan dalam menghadapi potensi bencana alam di Sumbar, apalagi mengingat karakter provinsi setempat yang rawan terjadi bencana.
Lebih lanjut ia menjelaskan Disaster Victim Identivication (Mengidentifikasi jenazah) memegang peranan penting ketika bencana massal.
"DVI diperlukan sebagai metode pengenalan korban dengan tujuan untuk kepentingan hukum yang berhubungan dengan hak waris, asuransi, dan status pernikahan," jelasnya.
Ia mengatakan DVI juga dibutuhkan sebagai sarana penegakan hak asasi manusia serta menjadi bagian dari suatu penyidikan hukum.
Ia menyebutkan tugas DVI berfungsi untuk mengidentifikasi korban bencana dalam insiden korban massal, baik yang disebabkan oleh manusia ataupun alam.
Melalui pelatihan dan simulasi DVI itu pihaknya berharap kolaborasi serta kesiapan para personel dalam menghadapi situasi darurat yang melibatkan banyak korban kian mumpuni.
Ia juga menjelaskan pelatihan itu mencakup berbagai aspek identifikasi korban bencana mulai dari pengumpulan data antemortem, pencocokan data postmortem, hingga teknik-teknik forensik modern.
"Kami juga melibatkan ahli forensik dari berbagai instansi untuk memberikan materi dan berbagi pengalaman sehingga peserta mendapatkan pengetahuan yang komprehensif," katanya.
Pelatihan diikuti oleh personel Kepolisian dari berbagai satuan, TNI-AD, AU, AL, Basarnas, Tagana, dan sejumlah tenaga medis dari Puskesmas Kayu Tanam, forensik, dan lainnya.
Skenario yang diberikan dalam simulasi adalah kejadian bencana alam dengan banyak korban, kemudian para peserta ditugaskan untuk mengidentifikasi korban secara cepat dan akurat sesuai dengan prosedur DVI internasional.
Pada bagian lain, Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol. Dwi Sulistyawan berharap pelatihan dan simulasi DVI bisa memperkuat kerjasama antara berbagai instansi dalam penanganan bencana, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Berita Terkait
Solok Selatan raih penghargaan dari KPID Sumbar
Kamis, 12 Desember 2024 8:58 Wib
SMKN 1 Lubuk Sukaping boyong penghargaan bergengsi diajang GTK berprestasi 2024
Kamis, 12 Desember 2024 4:52 Wib
Kunker Komisi VI di Sumbar, PLN kawal dengan listrik tanpa kedip
Rabu, 11 Desember 2024 21:45 Wib
Basarnas tangani tiga kejadian orang tenggelam di Sumbar
Rabu, 11 Desember 2024 19:09 Wib
Kejati Sumbar selamatkan uang negara Rp2,2 miliar dari penyidikan korupsi
Rabu, 11 Desember 2024 17:15 Wib
Pemkot Pariaman harapkan akses jalan Sumbar-Riau lancar jelang libur Nataru
Rabu, 11 Desember 2024 16:00 Wib
BNNP Sumbar identifikasi 523 kawasan rawan narkoba
Rabu, 11 Desember 2024 15:08 Wib
Pemkot Pariaman tangani 15 kasus orang terlantar sepanjang 2024
Rabu, 11 Desember 2024 15:05 Wib