Jakarta (ANTARA) - Petugas tim pencarian dan pertolongan (SAR) diminta untuk mengutamakan keselamatan diri selama melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat.
"Jaga kesehatan dan selalu memakai alat pelindung diri dan kekompakan di lapangan, pokoknya safety first, zero accident dan tetap semangat," kata Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso di konfirmasi dari Jakarta, Senin.
Menurut dia, menjaga keselamatan diri menjadi pesan khusus yang diberikan kepada para petugas SAR karena mereka sudah ada di lapangan dengan segala tantangan alamnya sejak bencana melanda pada 11 Mei 2024 lalu.
Basarnas mengkonfirmasi saat ini total ada 91 petugas mereka berasal dari Kantor SAR Padang, Mentawai, Jambi, Pekanbaru, dan Basarnas Spesial Grup (BSG) Jakarta yang dikerahkan ke lokasi bencana di Kabupaten Tanah Datar, Agam, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.
Sejak saat itu hingga hari ini, menurut dia, puluhan petugas SAR terus bekerja mencari sejumlah korban yang masih hilang, bersama potensi SAR lainnya terdiri atas BNPB, TNI, Tagana Kementerian Sosial, Polri, dan relawan.
Data terakhir pada hari ke-9 operasi SAR tercatat total korban meninggal dunia ada sebanyak 61 orang, dan sisa korban yang masih dalam pencarian ada 11 orang dari sebelumnya sebanyak 20 orang.
Menurut dia, saat ini tim SAR sudah mulai bergerak menyusuri aliran sungai-perbukitan sejauh belasan kilometer dari pemukiman penduduk yang dilanda bencana untuk menemukan para korban hilang.
Wilayah jangkauan tersebut meliputi Muaro Sijunjung (Sijunjung), Nagari Tanjung Ameh (Tanah Datar), Nagari Sungai Jambu (Pariangan, Tanah Datar), Nagari Panti Jao (Pasaman).
"Kami terus berusaha melakukan yang terbaik untuk menemukan korban. Untuk itu, saya masih berada di Posko Utama Tanggap Darurat di Batusangkar, Tanah Datar memonitor langsung operasi pencarian dan sekaligus menyiapkan kunjungan RI 1," kata dia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR diminta utamakan keselamatan saat operasi banjir lahar Marapi