Baznas Bukittinggi salurkan bantuan bencana ke Agam dan Tanah Datar

id Baznas Bukittinggi,banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.

Baznas Bukittinggi salurkan bantuan bencana ke Agam dan Tanah Datar

Baznas Bukittinggi saat memberikan bantuan di Tanah Datar, Sumatera Barat (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bukittinggi menyalurkan bantuan logistik kebencanaan ke Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar yang menjadi daerah terdampak dari musibah banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.

"Bantuan diberikan berupa logistik makanan dan kebutuhan pokok bagi pengungsi di Agam dan Tanah Datar. Total senilai Rp 25 juta dari kumpulan zakat yang diterima Baznas," kata Ketua Baznas Bukittinggi, Edi Syamian, Selasa.

Bantuan pertama diserahkan di Posko Bukik Batabuah, Agam senilai Rp 10 juta. Selanjutnya di Tanah Datar melalui Baznas daerah setempat dengan nili Rp 15 juta.

"Kami melihat langsung kondisi warga pengungsi di Agam dan Tanah Datar. Ribuan orang mengungsi, semoga bantuan yang diberikan bisa sedikit meringankan beban," kata Edi Syamian.

Bantuan berupa beras, minyak goreng, ikan sarden, gula, kopi, mi instan. Beberapa diserahkan di tenda pengungsian dan lainnya melalui koordinasi Baznas masing-masing daerah.

Ketua Baznas Tanah Datar, Yasmansyah menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Baznas Bukittinggi. Ia mengungkap banyaknya kerugian di Kabupaten Tanah Datar.

"Terimakasih atas bantuan dari Baznas Bukittinggi. Hingga Selasa (14/5) siang kami menghimpun data 2.401 jiwa diungsikan. 21 orang meninggal dunia dan 16 sementara dinyatakan hilang," kata Yasmansyah.

Ia mengatakan Baznas berupaya membantu masyarakat dengan tetap melakukan komunikasi dengan Baznas RI di Jakarta.

"Secara daerah tetap koordinasi dengan Pemkab, Baznas sebagai lembaga non struktural sudah membuat galangan donasi ke berbagai pihak. 14 hari tanggap darurat diupayakan untuk bantuan makanan dan pakaian," kata dia.

Ia mengatakan di Tanah Datar belum didirikan tenda pengungsian terpusat karena banyaknya lahan yang hancur dan dipenuhi lumpur setelah banjir.

"Saat ini belum ada tenda pengungsian terpusat, masih diarahkan ke sekolah dan posko darurat sementara. Kebutuhan mendesak lainnya saat ini dibutuhkan peralatan bagi bayi dan lansia," pungkasnya.