Saw (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi bantuan dana siap pakai dan bantuan logistik untuk penanganan tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Widyaiswara Ahli Utama BNPB Harmensyah, di Sawahlunto, Sabtu menyampaikan untuk bantuan dana siap pakai yakni diberikan senilai Rp200 juta.
"Kemudian untuk dukungan bantuan logistik dan peralatan, terdiri dari Sembako 150 pcs, makanan siap saji 150 paket, selimut 150 lembar, matras 150 lembar, hygiene kit 150 paket, tenda pengungsi 2 set, pompa apung 2 set, pompa alkon 2 unit dan genset 1 unit. Bantuan peralatan ini kalau ditotal senilai Rp1,2 miliar," ujarnya merinci.
Ia mengatakan bantuan itu merupakan dukungan dari pemerintah pusat terhadap tindak lanjut penanganan tanggap darurat bencana banjir dan longsor yang melanda 5 desa di Kecamatan Silungkang.
"Kita turut berduka dengan kondisi bencana di Sawahlunto yang telah menyebabkan 1 orang korban tertimbun longsor meninggal dunia. Untuk memaksimalkan proses penanganan bencana tersebut, BNPB memberi bantuan dana siap pakai dan peralatan operasional kemudian jajaran kami juga turun langsung ke lapangan untuk memantau keadaan terkini di titik-titik bencana," katanya.
Kemudian Harmensyah menyebut untuk data-data kerusakan/dampak bencana agar dapat diawasi betul oleh Pemkot Sawahlunto supaya jangan sampai terjadi rekapitulasi data yang tidak sesuai kondisi lapangan.
"Data yang dihimpun ini fungsinya sangat besar dan strategis dalam menentukan kebijakan/langkah teknis penanganan bencana. Jadi kita perlu data yang valid, tolong dipantau dicrosscheck (konfirmasi ulang) kesesuaian data yang tercatat dengan kondisi real," kata dia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BNPB atas perhatian, dukungan dan bantuan yang diberi pada Sawahlunto.
"Memang penanganan bencana di Sawahlunto sekarang ini membutuhkan peran dari seluruh pihak, tidak hanya bertumpu pada Pemkot saja. Karena itu adanya dukungan dan bantuan dari BNPB sekarang sangat besar artinya bagi kami," kata dia.
Ia menyebut dari pihak Pemkot sebelumnya telah membentuk tim tanggap darurat penanganan bencana yang terdiri dari gabungan seluruh perangkat daerah di kota itu.
"Tim gabungan tanggap darurat bencana ini telah melakukan berbagai langkah, seperti mengumpulkan sumbangan bantuan untuk pengungsi, mendirikan dapur umum, turun ke lapangan untuk bergotong royong bersama masyarakat membersihkan rumah dan fasilitas umum yang terdampak bencana, sampai memantau dan mendampingi para pengungsi," ujarnya merinci.
Intinya menurut Pj Wali Kota Fauzan Hasan jajaran Pemkot berkomitmen memberikan pendampingan dan pelayanan yang optimal dan efektif terhadap masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor itu.
Sebelumnya telah terjadi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama yang terjadi sejak Jum'at malam (03/05) sampai Sabtu pagi (04/05).
Data sementara yang tercatat pada rekapitulasi dampak bencana pada BPBD Sawahlunto, banjir dan tanah longsor telah menyebabkan kerusakan pada 447 rumah, 8 fasilitas umum dan 27 ruas jalan.
Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok.
Setelah itu jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak bencana yakni total sebanyak 478 KK.
Kemudian untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan.