Padang (ANTARA) - Komando Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja terus menyiagakan sejumlah prajurit untuk mengantisipasi dampak ancaman letusan atau erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
"Korem 032 Wirabraja melalui satuan-satuan di bawah tetap menyiagakan pasukan reaksi cepat penanganan bencana alam," kata Komandan Korem 032/Wirabraja Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Rayen Obersyl di Padang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Danrem 032/Wirabraja menyikapi kondisi Gunung Marapi pascaerupsi pada Rabu dini pukul 00.13 WIB yang menyemburkan kolom abu dengan tinggi sekitar 1.500 meter di atas puncak gunung api itu.
Brigjen TNI Rayen Obersyl mengatakan juga telah berkoordinasi langsung dengan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai kondisi terkini gunung api tersebut. Berdasarkan laporan PVMBG belum ada peningkatan atau perubahan status. Dengan kata lain, saat ini Gunung Marapi masih berstatus Level III atau siaga.
Ia menambahkan apabila dampak letusan gunung api masih dalam radius 4,5 kilometer, maka masih tergolong aman terhadap masyarakat. Namun, yang dikhawatirkan ialah sudah melewati batas 4,5 kilometer dan berpotensi membahayakan warga sekitar.
Terpisah, Pos Pengamatan Gunungapi Marapi melaporkan terjadi erupsi Gunung Marapi pada Rabu dini hari pukul 00.13 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat. Erupsi tersebut terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 38,7 milimeter, dan durasi sementara sekitar 1 menit 45 detik.
Salah satu rekomendasi PVMBG terkait kondisi Gunung Marapi ialah masyarakat di sekitar gunung, pendaki/pengunjung atau wisatawan diimbau agar tidak memasuki atau melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korem Wirabraja terus siagakan prajurit antisipasi erupsi Marapi