Padang (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Sumatera Barat, Andree Algamar berbagi strategi penanganan stunting dengan Wakil Bupati Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Zurdi Nata.
"Penanganan stunting merupakan salah satu fokus perhatian Pemkot Padang untuk mendukung program nasional penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. Kita berbagi strategi penanganan dengan Pemkab Kepahiang untuk bisa melakukan akselerasi," katanya di Padang, Kamis.
Ia mengatakan itu usai berdiskusi dengan rombongan Wakil Bupati Kepahiang di Balaikota Padang.
Menurut Andree, penanganan stunting di Kota Padang dilakukan dengan cara memberikan intervensi gizi spesifik dan sensitif.
"Seluruh stakeholder melakukan tugasnya secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas. Semua pihak berkontribusi dalam upaya penurunan stunting," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Padang yang diketuai oleh Wakil Wali Kota Padang juga bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya penurunan stunting. Kondisi stunting di Kota Padang awal tahun 2023 mencapai 2.563 kasus.
"Dengan berbagai upaya dilakukan, hingga Desember 2023 stunting di Kota Padang turun dengan jumlah 1.293 kasus. Penanganan tidak hanya di hilir, tetapi juga di hulu," katanya.
Salah satu strategi menurutnya adalah penggunaan aplikasi Elsimil bagi Catin (calon pengantin) dengan melakukan skrining kesehatan di puskesmas. Kemudian, pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri di sekolah.
"Sepanjang tahun 2023, sebanyak 30.751 TTD sudah didistribusikan pada remaja putri di sekolah," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kepahiang, Zurdi Nata menyampaikan penanganan stunting juga menjadi prioritas kabupaten yang baru berumur 20 tahun itu.
Pihaknya juga berupaya menargetkan menurunkan angka stunting sesuai target nasional yaitu angka 14 persen di tahun 2024. Saat ini, angka stunting Kabupaten Kepahiang berada pada angka 24,9 persen.
"Terima kasih kepada Pemkot Padang yang telah membuka jalan berdiskusi. Semoga bisa membawa kemajuan bagi Kabupaten Kepahiang dalam penanganan stunting," katanya.
Hadir dalam diskusi itu, Kepala Bappeda Padang Yenni Yuliza, Kepala DP3AP2KB Eri Sendjaya, Kabag Organisasi Pemko Padang Titin Masfetrin, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Padang Depitra Wiguna.