Rencana kerja Pasaman Barat prioritaskan kesehatan dan pendidikan

id pasaman barat,musrenbang,prioritas pendidikan

Rencana kerja Pasaman Barat prioritaskan kesehatan dan pendidikan

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto saat mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2025 di Kecamatan Sungai Aur, Senin (19/2/2024). Antara/Altas Maulana. 

Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) memprioritaskan pembangunan ekonomi dan pendidikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2025.

Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto usai Musrenbang di Kecamatan Sungai Aur, Pasaman Barat, Senin, mengatakan Musrenbang RKPD kabupaten di kecamatan merupakan forum strategis dan sangat penting sebagai bahan pembahasan dalam forum perangkat daerah, serta sebagai masukan dalam rancangan RKPD tahun 2025.

"Tujuan Musrenbang RKPD ini sebagai penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan usulan kegiatan prioritas pemerintah nagari (desa) yang diintegrasikan dengan pembangunan daerah di kecamatan," ujarnya.

Ia menekankan pembangunan tidak hanya pembangunan fisik saja, namun pembangunan non-fisik juga tidak kalah penting, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, sumber daya manusia (SDM) dan lainnya.

Bidang kesehatan, lanjutnya, menjadi skala prioritas, karena masih banyak masyarakat Pasaman Barat yang perekonomiannya rendah.

Pemkab sudah menganggarkan dana iuran BPJS Kesehatan bagi 97,3 persen penduduk daerah itu, namun hanya 60 persen yang digunakan.

"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan BPJS kesehatan, karena sistem pembayarannya tetap 100 persen," ujarnya.

Sedangkan untuk pendidikan, katanya, Pasaman Barat memiliki program Pasaman Barat cerdas dengan tujuan agar masyarakat dapat bersaing dengan kabupaten/kota lain demi mencerdaskan masyarakat.

Menurutnya, berdasarkan data penerimaan CPNS yang bersaing secara nasional, data yang diperoleh hanya 10-15 persen putra putri Pasaman Barat yang dapat bersaing.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bersungguh-sungguh dalam menjalani proses pembelajaran dalam sektor pendidikan.

"Ini salah satu faktor penyebab terjadinya pengangguran, karena tingkat pendidikan kita yang masih rendah, sehingga apabila dilakukan uji kompetensi di bidang pendidikan didominasi oleh luar kabupaten kita," katanya.

Selain itu, masih banyak bidang lain yang akan diprioritaskan. Ia berharap semua bekerja sama, bersinergi dalam pembahasan kebutuhan tersebut agar peningkatan kualitas di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan bidang lainnya dapat teratasi.