Rumah terkena material tanah longsor di Agam

id longsor di Agam,BPBD Agam,Berita agam,Berita sumbar

Rumah terkena material tanah longsor di Agam

Kondisi jembatan yang rudak. Dok BPBD Agam

Lubukbasung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan satu unit rumah terkena material tanah longsor di Kampuang Melayu, Kecamatan Ampek Nagari, Sabtu (6/1) sekitar pukul 17.25 WIB.

"Rumah semi permanen itu terkena material tanah longsor pada bagian belakang," kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendri di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia mengatakan, Satgas BPBD Agam telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan melakukan penanganan lebih lanjut.

Selain tanah longsor, pondasi jembatan menghubungkan Nagari atau Desa Adat Bawan menuju Nagari Batu Kambiang Kecamatan Ampek Nagari terban akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, Jumat (5/1).

Jembatan dengan panjang sekitar enam meter dan lebar empat meter itu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Kendaraan roda dua masih bisa melewati jembatan, tetapi sangat membahayakan pengendara karena keadaan jembatan saat ini sudah miring," katanya.

Ia mengakui, selama awal Januari 2024 ada beberapa kali kejadian bencana berupa banjir dan tanah longsor melanda daerah itu akibat curah hujan cukup tinggi.

Banjir terjadi di Tapian Kandih, Kecamatan Palembayan mengakibatkan 85 unit rumah yang dihuni 100 kepala keluarga dan Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari.

Setelah itu, tanah longsor di Cingkariang, Kecamatan Banuhampu, Panta Pauah dan Bukik Apiak, Nagari Pariak Panjang Kecamatan Matua.

"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut dan kerugian masih didata," katanya.

Dengan kondisi curah hujan tinggi, ia mengimbau warga tinggal sepanjang aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara mengungsi ke daerah lebih aman saat air sungai mulai naik.

Setelah itu, menghindari melewati daerah perbukitan yang rawan terhadap terjadinya tanah longsor.

"Tingkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban jiwa," katanya.