Solok (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda mengimbau para pendaki Gunung Talang tetap waspada dan menghindari pendakian malam hari karena cuaca ekstrem yang dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan.
Epyardi di Solok, Minggu, mengatakan, ditutupnya akses pendakian sejumlah gunung di Sumatera Barat diprediksi akan membuat para pendaki mengalihkan lokasi pendakiannya ke Gunung Talang.
Untuk itu, ia mengimbau kepada para pendaki agar tetap berhati-hati karena dalam beberapa hari belakangan daerah itu sering dilanda hujan deras dan bahkan disertai badai.
"Hal ini tentu akan berpengaruh pada kondisi jalur dan tanah di lokasi Gunung Talang. Saya mengimbau kepada teman-teman pendaki atau pecinta alam untuk lebih berhati-hati," ujar dia.
Epyardi yang mengaku juga pernah mendaki Gunung Talang mengatakan tujuan mendaki adalah untuk menikmati alam dengan riang gembira. Jangan sampai suka cita itu berubah menjadi kesedihan.
“Saya paham bahwa para pendaki ingin menikmati malam tahun baru di puncak. Nikmatilah dengan semangat, tapi tetap jaga keselamatan,” ujarnya.
Selain itu, Epyardi juga meminta kepada para pendaki agar tidak berkemah atau mendirikan tenda di puncak dekat kawah. Hal ini berbahaya karena selain mencegah hal yang tak diinginkan, juga menghindari asap belerang.
“Ikuti semua arahan dan larangan yang telah disampaikan. Dan ingat, jangan meninggalkan sampah, bawa kembali sampahnya ke bawah,” ucap dia.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Pendakian Pencinta Alam Wardesko mengatakan status Gunung Talang masih aman dan tidak ada larangan bagi akses pendakian.
"Berdasarkan laporan dari teman-teman penjaga pintu masuk, hari ini sudah banyak para pencinta alam yang mendaki Gunung Talang," kata dia.
Ia memperkirakan pada perayaan tahun baru kali ini jumlah pendaki di Gunung Talang akan meningkat tajam karena Gunung Marapi masih ditutup usai erupsi.
Kendati demikian ia mengimbau para pendaki tetap waspada dan menjaga keselamatan mengingat cuaca saat ini masih cukup ekstrem.