Padang (ANTARA) - Zaiful Azwar (61) adalah seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. Di tahun ketiganya sejak pensiun, bapak tiga orang anak ini mengaku merasa sangat puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Dengan nada pasti, ia mengatakan bahwa ia pernah beberapa kali mengakses pelayanan di fasilitas kesehatan. Terakhir kali, Zaiful memanfaatkan Program JKN untuk memperoleh kacamata.
“Saya sudah cukup banyak memanfaatkan jaminan Program JKN, dari awal kerja hingga sudah pensiun saat ini. Ada yang demam biasa saja, dirujuk pernah, pernah juga menggunakannya untuk mendapat kacamata,” kata Zaiful yang tinggal di Asratek, Kota Padang kepada Jamkesnews, Kamis (02/11).
Hingga saat ini Zaiful mengaku masih tercatat sebagai pasien Telinga Hidung Tenggorokan (THT) di Rumah Sakit Yos Sudarso Padang. Pada awalnya Zaiful mengeluhkan telinganya yang sering berdenging, hingga akhirnya dari pihak Klinik Cempaka Indah sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merujuk Zaiful ke Rumah Sakit. Saat itu, Zaiful merasakan betapa BPJS Kesehatan sangat peduli dengan pesertanya. Zaiful sudah merasakan kemudahan ini sejak berobat ke klinik.
“Program JKN ini, program yang langsung terasa sangat membantu saya dalam melakukan pengobatan. Saya merasakan kemudahan ketika berurusan di klinik, apalagi ketika saya diberikan surat rujukan. Saya diberi kesempatan untuk memilih rumah sakit yang saya inginkan. Dari saya mulai didiagnosa penyakit sampai saya pengobatan rutin saya tidak dikenakan biaya apapun. Pelayanannya bagus dan ramah," katanya.
Ia juga merasa lega saat petugas mengatakan bahwa seluruh biaya pengobatan sudah ditanggung oleh JKN. Ia sangat bersyukur karena adanya program ini. Jika tidak ada Program JKN, sudah pasti ia harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membayar dari awal pengobatan hingga pengobatan rutin hingga saat ini. Apalagi biaya pengobatan THT ini tidak murah.
"Yang penting kita mengikuti alurnya dan sesuai ketentuan yang berlaku, agar dijamin oleh BPJS Kesehatan. Ada hak, ada juga kewajiban yang harus kita penuhi," ujar Zaiful sambil tersenyum simpul.
Di usia kepala enam dan sudah tidak muda lagi, Zaiful tenyata punya kiat-kiat tersendiri dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Selain berolahraga rutin, ia juga aktif antar jemput istri yang berprofesi sebagai seorang guru sudah menjadi rutinitas bagi dirinya.
Zaiful juga mengisi waktu luangnya dengan menjadi bendahara masjid. Baginya aktivitas yang begitu justru menjadi tantangan yang ia percayai bisa mencegah seseorang dari kepikunan. Sebulan sekali Zaiful juga pergi ke ladang peninggalan mendiang orang tuanya. Dengan berladang, ia percaya kebugaran tubuhnya bisa terus terjaga.
“Disaat kondisi cuaca yang berkabut ini dan kurang bersahabat, kita harus lebih menjaga kebugaran tubuh kita agar tetap fit. Selain rajin berolahraga, kita baiknya mengisi aktivitas yang positif. Saya berolahraga di rumah saja dengan menggunakan sepeda statis," ungkapnya.
Di akhir pembicaraan, Zaiful berharap Program JKN ini bisa terus berlangsung dan berjalan dengan lebih baik lagi. Ia pun beranggapan bahwa program ini sangat membantu masyarakat dan merupakan harapan bagi semua masyarakat. Untuk bisa mendapat pengobatan yang baik dan layak walaupun kekurangan biaya.
"Terima kasih kepada pemerintah yang telah mendaftarkan saya dan keluarga ke Program JKN. Dengan adanya BPJS Kesehatan, semua menjadi aman dan nyaman karena sudah memiliki jaminan kesehatan. Program jaminan kesehatan ini, terbukti sangat membantu masyarakat. Semoga JKN selalu mengutamakan pelayanan yang prima untuk pesertanya dan dapat terus memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Zaiful.*