PLN gandeng perusahaan listrik asal Mesir kerja sama kembangkan proyek "Smart Meter"
Dubai (ANTARA) - Pada gelaran COP28 Dubai, PT PLN (Persero) kembali mendapatkan mitra kolaborasi untuk mendukung upaya transisi energi di Indonesia. PLN sepakat dengan Elsewedy Electric, perusahaan listrik asal Mesir, untuk mengembangkan teknologi "smart grid" yang bisa mengintegrasikan sistem kelistrikan, menghubungkan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) ke pusat beban listrik dan menjadi solusi intermitensi pada pembangkit listrik EBT, seperti angin dan surya.
Selain itu, di sisi hilir, kolaborasi ini mengakselerasi penerapan teknologi smart meter untuk meningkatkan customer experience.
Kerja sama kedua perusahaan ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman/ _Memorandum of Understanding_ (MoU) yang dilakukan antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama CEO Elsewedy Global Ahmed Sadek Elsewedy di sela Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 di Dubai, Minggu (3/12).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan salah satu strategi mempercepat peningkatan kapasitas terpasang EBT di Indonesia, diperlukan jaringan transmisi yang kokoh dan fleksibel.
Lewat pengembangan proyek smart meter, dari sisi instalasi maupun integrasi, PLN bisa meningkatkan penggunaan listrik EBT, khususnya yang memiliki intermitensi. Nantinya, smart meter menjadi kunci utama dalam peningkatan customer experience di era energi bersih ke depan.
"Kami membangun kolaborasi dalam investasi untuk satu tujuan agar sumber daya EBT yang besar sekali di Indonesia ini bisa dimanfaatkan. Tidak ada transisi energi tanpa transmisi. Dengan adanya transmisi yang kokoh maka kita bisa menyediakan affordable green energy ke masyarakat," kata Darmawan.
Darmawan juga tak menampik, kerja sama dengan Elsewedy turut membuka peluang ekspansi bisnis PLN ke kancah global. Pasalnya, selain pengembangan proyek smart meter, keduanya membuka ruang kerja sama proyek energi baru terbarukan di Indonesia, Mesir dan benua Afrika.
"Kami sangat mengapresiasi atas kerja sama yang telah terjalin. Diharapkan, melalui kerja sama ini kita semua akan mempercepat transisi energi dan juga memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan dalam ekspansi bisnis," tambah Darmawan.
CEO Elsewedy Electric Ahmed Sadek Elsewedy mengatakan kerja sama dengan PLN merupakan dukungan konkret dari perusahaan kepada negara di seluruh dunia dalam menjalankan transisi energi yang berkelanjutan.
"Melalui kemitraan strategis dengan PLN, kami mendukung Indonesia dalam mempercepat akses listrik yang ramah lingkungan, membangun jaringan listrik cerdas sekaligus memitigasi dampak perubahan iklim," kata Ahmed.
Elsewedy Electric merupakan perusahaan global yang telah berkembang dari produsen produk kelistrikan lokal menjadi penyedia solusi infrastruktur terintegrasi. Elsewedy juga tercatat masuk ke dalam deretan perusahaan terbesar di dunia, yaitu urutan ke-69 menurut Fortune Global 500 tahun 2023. *
Selain itu, di sisi hilir, kolaborasi ini mengakselerasi penerapan teknologi smart meter untuk meningkatkan customer experience.
Kerja sama kedua perusahaan ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman/ _Memorandum of Understanding_ (MoU) yang dilakukan antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama CEO Elsewedy Global Ahmed Sadek Elsewedy di sela Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 di Dubai, Minggu (3/12).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan salah satu strategi mempercepat peningkatan kapasitas terpasang EBT di Indonesia, diperlukan jaringan transmisi yang kokoh dan fleksibel.
Lewat pengembangan proyek smart meter, dari sisi instalasi maupun integrasi, PLN bisa meningkatkan penggunaan listrik EBT, khususnya yang memiliki intermitensi. Nantinya, smart meter menjadi kunci utama dalam peningkatan customer experience di era energi bersih ke depan.
"Kami membangun kolaborasi dalam investasi untuk satu tujuan agar sumber daya EBT yang besar sekali di Indonesia ini bisa dimanfaatkan. Tidak ada transisi energi tanpa transmisi. Dengan adanya transmisi yang kokoh maka kita bisa menyediakan affordable green energy ke masyarakat," kata Darmawan.
Darmawan juga tak menampik, kerja sama dengan Elsewedy turut membuka peluang ekspansi bisnis PLN ke kancah global. Pasalnya, selain pengembangan proyek smart meter, keduanya membuka ruang kerja sama proyek energi baru terbarukan di Indonesia, Mesir dan benua Afrika.
"Kami sangat mengapresiasi atas kerja sama yang telah terjalin. Diharapkan, melalui kerja sama ini kita semua akan mempercepat transisi energi dan juga memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan dalam ekspansi bisnis," tambah Darmawan.
CEO Elsewedy Electric Ahmed Sadek Elsewedy mengatakan kerja sama dengan PLN merupakan dukungan konkret dari perusahaan kepada negara di seluruh dunia dalam menjalankan transisi energi yang berkelanjutan.
"Melalui kemitraan strategis dengan PLN, kami mendukung Indonesia dalam mempercepat akses listrik yang ramah lingkungan, membangun jaringan listrik cerdas sekaligus memitigasi dampak perubahan iklim," kata Ahmed.
Elsewedy Electric merupakan perusahaan global yang telah berkembang dari produsen produk kelistrikan lokal menjadi penyedia solusi infrastruktur terintegrasi. Elsewedy juga tercatat masuk ke dalam deretan perusahaan terbesar di dunia, yaitu urutan ke-69 menurut Fortune Global 500 tahun 2023. *