Simpang Empat,- (ANTARA) - Nagari Sinuruik di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat memperoleh penghargaan Desa Bebas Stunting Award kategori intervensi spesifik dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) karena adanya program inovasi Sustpadi (susu, telur dan kacang padi).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari Randy Hendrawan di Simpang Empat, Rabu, mengatakan penghargaan itu diberikan langsung oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo didampingi Menteri Desa PDTT yang diwakili oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT Theresia Junidar dan Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia M. Subuh di Yogyakarta Senin (13/11).
Menurutnya inovasi Sustpadi itu dibantu melalui Aplikasi Si Gesit Stunting untuk melihat data anak stunting secara real time oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang memiliki peran penting untuk mendampingi pemerintah dan masyarakat nagari memfasilitasi pencegahan stunting.
Ia berharap penghargaan yang didapatkan oleh Nagari Sinuruik di Kecamatan Talamau tersebut bermanfaat untuk masyarakat dan diadopsi oleh nagari-nagari lain yang ada di Pasaman Barat.
Ia menyebutkan anugerah Desa Bebas Stunting Award 2023 juga langsung diberikan Kepala BKKBN kepada Wali Nagari Frianton.
Ia menjelaskan Sustpadi merupakan sebuah program pengentasan stunting dari Nagari Sinuruik.
Program ini berupa pemberian susu telor dan kacang pada kepada balita Stunting di Nagari Sinuruik yang masuk dalam kategori miskin.
Adapun penerima dari program ini nantinya akan diputuskan melalui FGD Rumah Desa Sehat.
Program ini sudah dilaksanakan di Nagari Sinuruik sejak tahun 2018 dengan sumber anggaran melalui dana desa. Calon penerima program ini ditetapkan melalui FGD Rumah Desa Sehat yang dilanjutkan dengan Rembuk Stunting, yang sumber datanya melalui Aplikasi Gesitstunting.com (sebuah aplikasi Stunting nagari Sinuruik berbasis Posyandu).
"Program ini selalu diperbaiki setiap tahunnya, sesuai dengan masukan dan saran dari berbagai pihak terkait. Program Sustpadi ini menjadi salah satu segmen intervensi yang membantu di dalam percepatan penurunan Stunting dari beberapa segmen intervensi yang telah dilaksanakan di Nagari Sinuruik," ujarnya
Angka stunting Nagari Sinuruik melalui aplikasi stunting nagari yang berkisar di angka 13 persen. Angka yang sesuai dengan arahan pemerintah pusat, yakni di bawah 14 persen.
"Kita berharap agar nagari lain yang ada di Pasaman Barat dapat mengadopsi atau meniru Nagari Sinuruik ke depannya, sehingga target penurunan stunting dapat tercapai," harapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nagari Sinuruik raih penghargaan Desa Bebas Stunting Award Tahun 2023