Bawaslu-KPU Pasaman Barat tingkatkan sosialisasi pengawasan politik uang

id Bawaslu,KPU Pasaman Barat ,Berita pasbar,Berita sumbar,Bawaslu Pasaman Barat

Bawaslu-KPU Pasaman Barat tingkatkan sosialisasi pengawasan politik uang

Ketua Bawaslu Pasaman Barat Wanhar. Antara/Altas Maulana.

Simpang Empat (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terus meningkatkan sosialisasi bahaya politik uang atau money politik kepada komponen masyarakat untuk menciptakan pemilu yang berkualitas.

"Politik uang menjadi momok yang terus muncul setiap pemilu datang. Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak dan harus dihindari," kata Ketua Bawaslu Pasaman Barat Wanhar di Simpang Empat, Rabu.

Ia mengatakan pengawasan praktik politik uang juga harus didukung oleh masyarakat dan berani melaporkan ke Bawaslu.

Menurutnya pengawasan menjadi salah satu kunci dalam menciptakan Pemilu yang baik dan berintegritas.

Ia menyebutkan masih ada ruang-ruang publik yang belum maksimalkan dalam pengawasan dan untuk itu peran partisipatif harus ditingkatkan dengan melibatkan banyak pihak.

"Sosialisasi akan terus kita tingkatkan kesemua pihak agar pemahaman mengenai aturan pemilu dapat meningkat," sebutnya.

Ia menegaskan dalam peraturan terkait pemilu, kampanye itu dilarang dilaksanakan di tempat ibadah dan pendidikan, termasuk di tempat pendidikan yang dikelola swasta.

Pihaknya mengandeng tokoh agama dan masyarakat, organisasi masyarakat, organisasi pemuda dan dalam pengawasan dan edukasi.

"Kita membuka ruang untuk masyarakat, dengan adanya pojok pengawasan yang ada di semua tingkat," katanya.

Ia mengharapkan masyarakat tidak segan-segan melaporkan jika terjadi pelanggaran.

"Praktik politik uang juga harus menjadi perhatian. Masyarakat jangan mau dibujuk dengan uang," tegasnya.

Sementara itu Ketua KPU Pasaman Barat Alfi Syahrin mengatakan kelompok pemilih muda memiliki peran besar untuk menghadirkan pemimpin yang baik dan memiliki integritas tanpa politik uang serta bebas korupsi.

Pemilih muda sejak awal harus berperan aktif mengawal praktik politik uang di tengah masyarakat.

"Sedari awal jika calon yang akan mencari jabatan sudah melakukan sogokan, membeli suara atau politik uang maka sudah dalam kategori korupsi dan melabrak aturan yang ada," katanya.

"Peran pemuda inilah yang terus dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada pemilih muda atau pemilih pemula," katanya.

KPU Pasaman Barat telah melakukan sosialisasi ke sekolah, pesantren, perguruan tinggi, komunitas yang merupakan kelompok pemilih muda.

Mereka diharapkan menjadi contoh dalam memerangi dan membentengi diri agar terhindar dari lingkaran praktik politik uang.

Praktik politik uang harus dilawan dan jadikan musuh bersama, tugas semua pihak untuk melawannya secara bersama-sama.

Ia mencatat Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Pasaman Barat yang telah ditetapkan sebanyak 296.254 orang didominasi oleh pemilih muda dari kelompok generasi Z dan milenial.

Untuk generasi Z kelahiran mulai 1995 hingga 2007 sebanyak 96.713 orang terdiri dari laki-laki 49.374 orang dan perempuan 47.339 atau 32, 65 persen.

Kemudian untuk kelompok milenial sebutan untuk orang yang lahir pada 1980 hingga 1994 jumlah pemilih 94.777 terdiri dari laki-laki 47.855 orang dan perempuan 46.922 orang atau 31,99 persen.

Dengan demikian, jumlah pemilih dari kelompok generasi Z dan milenial mencapai 64,64 persen atau sekitar 191.490 orang.***2***