Lubuk Sikaping (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sumbar Bidang Pembangunan Zulkenedi Said meminta Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat bisa menganggarkan pembangunan sejumlah jembatan di Lubuk Sikaping yang merupakan pusat ibu kota kabupaten itu karena kondisinya sudah memprihatikan dan rawan ambruk.
"Kalau bisa anggarkan perbaikan atau jembatan Sungai Paninggalan dekat pasat Lubuk Sikaping dan jembatan Panapa karena kondisinya sudah rusak. Jika abai maka rawan banjir dan masyarakat terdampak," katanya saat meninjau lokasi banjir di Lubuk Sikaping, Kamis.
Ia menekankan agar perbaikan jembatan itu harus menjadi prioritas karena kewenangannya sekarang berada di kabupaten.
Selain perbaikan jembatan juga pentingnya normalisasi kedua sungai itu karena sudah dangkal dan menyempit oleh sedimen material yang dibawa oleh air.
"Jika kedua jembatan menyempit dan ambruk maka air sungai akan meluap dan menggenangi ratusan rumah warga di sekitar itu," ujarnya.
Pihaknya juga mendorong Pemkab Pasaman agar menyiapkan anggaran dengan cepat. Selain itu juga dapat meningkatkan koordinasi dengan Pemprov Sumbar.
Salah seorang warga Panapa Al (40) mengharapkan pemerintah setempat dapat memperbaiki jembatan dekat lokasi itu karena kondisinya mulai mengkhawatirkan dampak dari hantaman air sungai.
"Saat ini kondisi jembatan itu sudah ada yang jebol dan amblas. Jika diabaikan dikhawatirkan jembatan itu terancam ambruk," katanya.
Menurutnya kondisi jembatan yang dekat dengan pasar Lubuk Sikaping itu saat ini sudah mengkhawatirkan karena bagian tepi jembatan sudah ada yang amblas. Selain itu juga lantai ada yang retak dan patah.
Apalagi, katanya, air sungai terus menghantam menggerogoti pondasi bagian bawah jembatan itu.
"Aliran sungai ini cukup deras setiap air naik. Apalagi saat ini aliran air Sungai Batang Paninggalan yang meluap juga ada ke arah jembatan. Jika terus dibiarkan maka akan mengancam kekuatan jembatan itu," katanya.
Ia berharap kepada Pemkab Pasaman segera menindaklanjutinya dengan cepat. Jangan biarkan jembatan ambruk dahulu baru bertindak.
"Usia jembatan itupun sudah pantas untuk direnovasi karena sudah puluhan tahun," sebutnya.
Ia menilai keberadaan jembatan itu sangat berarti bagi masyarakat. Selain berada di ibu kota kabupaten juga berada di jalan nasional menghubungkan Sumbar menuju Sumatera Utara.
"Warga sekitar juga merasa khawatir jika aliran jembatan itu tersumbat dan ambruk maka air sungai itu dikhawatirkan meluap dan mengancam puluhan kepala keluarga yang ada di sekitarnya," sebutnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Alim Bazar membenarkan kondisi jembatan itu mulai rusak.
Pihaknya saat ini sedang menginventaris jembatan yang rusak akibat hantaman air dan banjir.
"Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum terus kita lakukan. Jembatan itu saat ini juga sudah kewenangan kabupaten. Kita sedang mengkoordinasikannya dengan pemerintah provinsi dan pusat," katanya. ***3***