Solok (ANTARA) - Pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan Kota Solok, Sumatera Barat menggelar kegiatan aksi bergizi dan edukasi gizi seimbang yang dilaksanakan di SMAN 2 dan SMAN 4 setempat sebagai upaya mendukung program gerakan nasional aksi bergizi.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kemas), Dinkes Kota Solok Hartini di Solok, Jumat mengatakan bahwa kegiatan ini sudah secara rutin pelaksanaannya di sekolah sebagai implementasi dari pencanangan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.
Ia mengatakan, dalam kegiatan aksi bergizi ini anak-anak diperkenalkan tentang aktivitas fisik.
Selain itu, juga diajarkan tentang mengonsumsi gizi seimbang serta manfaat dari tablet tambah darah dan juga ada aksi minum tablet tambah darah untuk remaja putri.
“Aksi ini untuk mengajak para siswa/siswi agar rutin mengonsumsi makanan bergizi guna mencegah stunting," kata dia.
Ia berharap dengan adanya gerakan tersebut, semoga akan menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan derajat kesehatan dan investasi generasi bangsa di masa yang akan datang.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan aksi bergizi ini dimulai dari senam bersama yang diikuti oleh seluruh siswa beserta guru-guru dan pihak Dinas Kesehatan serta Puskesmas.
"Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan edukasi kesehatan terkait minum tablet darah bagi remaja putri serta sarapan sehat bersama," ucap dia.
Dalam kegiatan aksi bergizi ini, ikut terlibat Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat serta Seksi Gizi di Dinas Kesehatan, juga pihak Puskesmas KTK yang bertugas di SMAN 2 Kota Solok, dan pihak Puskesmas Nan Balimo di SMAN 4 Kota Solok.
Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang diikuti ratusan siswa/ siswi ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa/ siswi dalam membiasakan konsumsi Tablet Tambah Darah, konsumsi gizi seimbang, dan aktivitas fisik bagi anak sekolah.
Ia juga berharap edukasi kesehatan dan pembagian TTD ini akan melahirkan generasi yang sehat dan dapat menjadi langkah dalam pencegahan stunting terutama di Kota Solok.
"Kami berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah ikut dalam mensukseskan kegiatan aksi bergizi ini," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini Indonesia termasuk ke dalam negara yang memiliki tiga permasalahan gizi sekaligus, yakni stunting (tubuh pendek), Wasting (kurus) dan obesitas pada anak serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.